![]() |
| Presiden AS Donald Trump (Foto: Getty Images via AFP/ANDREW HARNIK) |
Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump untuk pertama kalinya sejak 1988 tidak akan memperingati 'Hari AIDS Sedunia'.
Dikutip dari The Guardian, The State Department (Departemen Luar Negeri AS) telah menginstruksikan para pegawainya dan penerima hibah untuk tidak menggunakan dana pemerintah AS untuk memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh setiap 1 Desember.
Pembatasan tersebut mencakup unggahan media sosial, pidato, atau apapun yang bersifat promosi kepada publik. Namun, para pegawai dan penerima hibah masih bisa mengikuti perayaan eksternal.
Setiap tahun sejak 1988, AS memperingati 1 Desember sebagai Hari AIDS Sedunia untuk menghormati mereka yang telah kehilangan nyawa akibat penyakit tersebut, untuk mengenali dan menyoroti upaya untuk menahan epidemi tersebut, dan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat umum.
Salah satu juru bicara (jubir) Departement Luar Negeri, Tommy Pigott mengatakan pemerintah sedang mencoba memodernisasi strategi mereka.
"Di bawah kepemimpinan Presiden Trump, Kementerian Luar Negeri bekerja sama secara langsung dengan pemerintah asing untuk menyelamatkan nyawa dan meningkatkan tanggung jawab serta pembagian beban mereka," kata Pigott.
Sejak kembali ke Gedung Putih, Trump telah membatalkan program bantuan luar negeri yang memerangi HIV dan AIDS, membatalkan sumber daya penelitian dan pencegahan, dan membatasi pendanaan di bawah President's Emergency Plan for AIDS Relief (PEPFAR).
PEPFAR merupakan program bantuan darurat dari AS yang didirikan di bawah presiden Republik George W Bush pada 2003, yang diperkirakan telah mencegah 25 juta kematian dini.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Trump Tiadakan Peringatan Hari AIDS Sedunia di AS, Pertama Sejak 1988"
