ilustrasi pasien cacar monyet, detikcom |
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu mengungkap pasien pertama cacar monyet di Indonesia sudah sembuh. Hasil tes PCR dinyatakan negatif.
Mengutip laporan update harian Kemenkes RI, Maxi menyebut total ada 38 kasus yang dinyatakan discarded atau dikesampingkan dari kemungkinan infeksi cacar monyet.
"Pasien pertama yang positif cacar monyet sudah sembuh dan negatif," demikian konfirmasi singkat Maxi kepada detikcom Minggu (28/8).
"Total satu kasus konfirmasi dan 38 kasus discarded," lanjutnya.
Adapun sebaran kasus discarded atau kasus yang sebelumnya diduga terjangkit cacar monyet adalah sebagai berikut:
- Kepulauan Riau: 1 discarded
- Riau: 1 discarded
- Banten: 2 kasus discarded
- DKI Jakarta: 1 konfirmasi, 24 discarded
- Jawa Barat: 2 discarded
- Jawa Tengah: 2 discarded
- Jawa Timur: 1 discarded
- Sulawesi Tengah: 2 discarded
- Sulawesi Selatan: 2 discarded
Bagaimana Gejala Cacar Monyet?
Gejala cacar monyet bagi sebagian orang mungkin tampak samar dan sulit dibedakan. Namun, Ketua Satgas Monkeypox PB IDI dr Hanny Nilasari, SpKK, menyebut ruam akibat cacar monyet umumnya terlihat pada wajah.
"Kelainan mirip-mirip impetigo (infeksi kulit). Tapi, cacar itu lesinya lebih dekat-dekat. Kemudian diikuti oleh gejala demam. 95 persen manifestasi (ruam) ada di wajah terutama. Jadi, sangat mudah dikenali, kemudian di telapak tangan dan kaki 75 persen," ungkap dr Hanny beberapa waktu lalu.
"Mukosa, misalnya di area mulut, area genital, area mata, itu 70 persen. Di alat kelamin itu tidak terlalu banyak, 30 persen saja. Kemudian, di selaput lendir mata 20 persen," pungkas dia.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Alhamdulillah, Pasien Pertama Cacar Monyet Indonesia Sudah Sembuh!"