Foto: Getty Images/iStockphoto/Sewcream |
Bahan etilen glikol (EG) pada obat berbentuk cair atau sirup diduga menjadi biang kerok ratusan kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Indonesia. Seiring imbauan untuk warga mengurangi penggunaan obat sirup pada anak, Kementerian Kesehatan RI beberapa waktu lalu menyebut pada darah pasien gangguan ginjal akut misterius yang meninggal dunia, ditemukan kontaminasi EG.
"99 (pasien meninggal dunia) itu kita periksa, ada kandungan zat kimia berbahaya di dalamnya etilen glikol," ungkap Menkes Budi Gunadi Sadikin kepada wartawan, Kamis (20/10/2022). Saat itu, total kasus gangguan ginjal akut misterius di Indonesia ada sebanyak 206 kasus.
Namun kini update terbaru Jumat (21/10), RI sudah mencatat 241 kasus gangguan ginjal akut misterius dengan kasus meninggal sebanyak 131 pasien.
Pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Zullies menjelaskan, etilen glikol berbentuk cairan jernih, tidak berbau dan memiliki rasa manis. Etilen glikol maupun dietilen glikol bukanlah bahan yang wajar ada di dalam suatu sediaan farmasi lantaran sifatnya sangat toksik.
Akan tetapi, bahan tersebut masih bisa ada pada produk farmasi dalam ambang toleransi tertentu. Kandungan bahan tersebut mungkin dijumpai sebagai impurities atau cemaran dalam bahan baku.
"Secara sifat dia sangat larut dalam air dan alkohol. Dia bisa menurunkan freezing point jadi sering digunakan sebagai senyawa anti beku. Dia menurunkan titik beku dari air. Istilahnya sebagai antifreeze," terangnya dalam webinar 'Kupas Tuntas Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak dan Dugaan Sirup Obat sebagai Penyebabnya' di YouTube Kanal Pengetahuan Farmasi UGM, Sabtu (22/10/2022).
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Kemasukan Etilen Glikol?
Lebih lanjut Prof Zullies menjelaskan, etilen glikol itu sangat cepat diserap oleh saluran cerna dan diabsorpsi secara pelan-pelan melalui kulit dan paru-paru. Lantaran sangat larut dalam air, di dalam tubuh, etilen glikol didistribusikan ke seluruh air tubuh total.
"Studi yang melibatkan hewan dengan diberi dosis tunggal etilen glikol menunjukan bahwa penyerapan EG itu cepat dan hampir sempurna. Jadi memang mudah diserap," jelasnya.
"Konsentrasi plasma terjadi pada 1-4 jam. Jadi 1-4 jam itu sudah sampai konsentrasi peak plasmanya, di dalam darah meningkat. Bisa meningkat secara linear dengan dosis. Jadi kalau dosisnya tinggi, tentu akan lebih tinggi," imbuh Prof Zullies.
Menurutnya, waktu paruh etilen glikol dalam tubuh adalah 2,5 jam pada anak-anak dan 3-8 jam pada orang dewasa jika terpapar dan tidak diobati. Dengan begitu, sebenarnya etilen glikol di dalam tubuh cukup cepat hilang.
"Mereka yang terdeteksi ada EG-nya di dalam darah, itu yang kapan juga suatu pertanyaan. Pemakaian kapan dan mestinya sudah tereliminasi. Tapi tergantung juga jumlah yang masuk," beber Prof Zullies.
"Di dalam hati, EG akan dimetabolisir. Hanya sebagian kecil yang akan keluar dalam keadaan tidak berubah. 20 persen akan keluar dalam keadaan tidak berubah. Sebagian besar adalah di metabolisme," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Yang Terjadi pada Tubuh Jika Kemasukan Etilen Glikol, Pasti Bikin Gagal Ginjal?"