Ilustrasi COVID-19 di Singapura. (Foto: Getty Images) |
Gelombang COVID-19 Baru di Singapura akibat subvarian Omicron XBB kemungkinan bakal mencapai puncaknya pertengahan November. Menteri Kesehatan Ong Ye Kung memprediksi jumlah kasus harian bisa berada di 20 hingga 25 ribu pasien per hari.
"Ini kemungkinan akan menjadi gelombang pendek dan tajam. Sekitar pertengahan November, kita akan melihat gelombang mereda," kata dia, dikutip dari Channel News Asia, Senin (17/10/2022).
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengatakan situasi sejauh ini cukup terkendali, jika dibandingkan dengan gelombang sebelumnya yakni subvarian Omicron BA.5. Kasus rawat inap mencapai 800 pasien pada bulan Juli dan rumah sakit di Singapura mampu mengatasinya.
Proporsi kasus dengan jenis XBB, subvarian Omicron, telah meningkat di Singapura selama sebulan terakhir. Meskipun sangat menular, sejauh ini tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian sebelumnya.
Pada 14 Oktober, ada 9.087 kasus COVID-19 baru yang dilaporkan di Singapura dan sembilan di antaranya berada di ICU. Sebanyak 562 pasien dirawat di rumah sakit, dengan 44 kasus membutuhkan bantuan oksigen.
Masker Bakal Wajib Lagi?
Seperti diketahui, Singapura sudah mencabut aturan wajib masker dan sejumlah pembatasan COVID-19. Adanya gelombang baru memicu kekhawatiran pembatasan kembali diperketat.
Namun, Menkes Ong Ye Kung memastikan akan melakukan langkah terbaik untuk tidak mengganggu kehidupan 'normal' yang sudah kembali dijalani. Artinya, tanggung jawab memakai masker, menjaga jarak, dan protokol kesehatan lainnya dibebaskan pada warga Singapura.
Warga Singapura diharapkan memiliki kesadaran penuh jika dirinya ternyata positif COVID-19.
"Kami tidak pernah menyatakan bahwa COVID adalah penyakit endemik, beberapa negara pernah. Kami tidak pernah menyatakan bahwa itu bukan lagi ancaman kesehatan sosial, beberapa negara sudah. Kami lebih suka membiarkan tindakan dan hidup kami berbicara sendiri," kata Ong.
"Tes sendiri, isolasi diri jika sedang tidak enak badan, pakai masker jika merasa tidak enak badan atau tinggal bersama lansia, untuk melindungi lansia pakai masker," katanya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "COVID Singapura Bisa Tembus 25 Ribu gegara Omicron XBB, Masker Wajib Lagi?"