Foto: RSUP dr Sardjito Yogyakarta (Jauh Hari/detikcom) |
Direktur Utama RSUP dr Sardjito Yogyakarta, Eniarti menyebutkan bahwa sampai saat ini pihaknya telah melakukan perawatan terhadap 12 anak yang diduga mengalami Gangguan Ginjal Akut (GGA). Pihaknya telah melakukan biopsi pada beberapa pasien gagal ginjal akut.
Eni menjelaskan dari hasil pemeriksaan panel patogen, 1 anak terdeteksi adenovirus, 2 anak COVID-19, 1 influenza dan 1 anak Staphylococcus sp. Sementara itu, dari hasil pemeriksaan toksikologi yang dilakukan terhadap 3 pasien menunjukkan bahwa 1 pasien positif DEG.
"Dari hasil pemeriksaan toksikologi pada 3 pasien, ada 1 pasien yang kita temukan adanya DEG, diketahui juga keempat pasien tersebut memiliki riwayat mengkonsumsi obat sirup" ujar Eni dalam keterangan resmi di laman Kemenkes, Minggu (6/11/2022).
Ia menambahkan dari hasil tersebut, penyebab gagal ginjal akut pada anak bisa saja tidak satu faktor. Meski demikian sebagai bentuk kewaspadaan dini, masyarakat diimbau untuk tidak memberikan obat-obatan dalam bentuk cair/sirup secara bebas tanpa anjuran dari tenaga kesehatan, hingga menunggu hasil investigasi lebih lanjut.
"Dari hasil investigasi di Yogyakarta belum bisa disimpulkan penyebabnya. Karena memang sampel yang diperiksa baru 3 sampel. Ini kan sangat sedikit untuk menyatakan satu simpulan," tambah Erni.
Sejauh ini RSUP dr Sardjito Yogyakarta telah merawat 12 pasien Gangguan Ginjal Akut pada anak dengan rentang usia 7 bulan sampai 13 tahun. Dari 12 pasien tersebut, 6 pasien dinyatakan sembuh usai menjalani perawatan sementara 6 pasien lainnya tercatat meninggal.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "RS Sardjito Telusuri Penyebab Gagal Ginjal Akut di Yogya, Ini Hasilnya"