Hagia Sophia

23 December 2022

Beberapa Manfaat Susu Beruang yang Ternyata Hoax

Ilustrasi susu beruang. 3 deretan manfaat susu beruang yang ternyata hoax (Foto: Getty Images/iStockphoto)

Setiap produk olahan susu pada hakikatnya memberikan efek positif bagi kesehatan. Namun dengan proses sterilisasi, manfaat susu beruang dipercaya lebih 'sakti' daripada lainnya. Tak heran jenis susu sangat diminati oleh masyarakat.

Susu beruang merupakan produk susu sapi steril yang disajikan dalam kemasan kaleng. Lebih dikenal dengan 'susu beruang' karena maskot atau ikon beruang yang ada di bagian kalengnya.

Sangking 'saktinya', masyarakat banyak memberikan miskonsepsi pada susu ini terkait khasiat menyembuhkan penyakit tertentu. Salah satu paling sering didengar adalah membersihkan paru-paru dari toksin rokok.

Selain itu, ketika pandemi sedang berada di puncaknya, masyarakat berbondong-bondong mendapatkan susu beruang karena dikabarkan bisa menyembuhkan infeksi di paru-paru. Lantas, apa kata pakar? Simak berikut ini.

Manfaat Susu Beruang yang Ternyata Hoax

Sangat penting untuk mengetahui pernyataan hoax terkait manfaat susu beruang agar tak ada lagi kesalahpahaman di antara masyarakat, berikut informasinya:

1. Menyembuhkan COVID-19

Sejak pandemi kian meluas pada 2021, muncullah kabar burung mengenai susu beruang bisa menyembuhkan infeksi virus corona di paru-paru. Akibatnya, stok susu beruang dikabarkan menipis bahkan ludes di beberapa toko.

Namun, nyatanya manfaat susu beruang tersebut tidaklah benar. Menurut Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban, semua jenis susu pada dasarnya memiliki kandungan nutrisi yang sama, kecuali susu kental manis karena jumlah proteinnya lebih rendah.

"Susu beruang untuk mengobati COVID-19, tentu saja tidak bisa. 'Susu beruang' tak bisa mematikan virus SARS-CoV-2 (virus Corona) penyebab COVID-19," jelas Prof Zubairi beberapa waktu lalu, dikutip dari CNNIndonesia.

2. Membersihkan Paru-paru Akibat Rokok

Persepsi ini agaknya sudah tertanam jauh di benak masyarakat Indonesia. Tak jarang dari mantan pecandu rokok yang ingin memiliki paru-paru sehat mengonsumsi berkaleng-kaleng susu beruang dengan rutin supaya hasilnya maksimal. Padahal jika ditelisik lebih dalam, susu beruang diserap oleh saluran cerna bukan saluran napas.

"Hoax yang mengatakan para perokok supaya saluran napas nya bersih minum susu (beruang). Nggak ada hubungannya itu. Susu masuknya ke mana? Ini (asap rokok) ke saluran napas bukan saluran cerna," jelas dr Erlina Burhan, SpP(K), Dokter spesialis paru RS Persahabatan dan Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) saat ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Kamis (15/9).

Paparan asap rokok secara terus-menurus akan merusak silia, yaitu sel yang membantu pergerakan paru-paru. Fungsinya sebagai pengusir mikroorganisme jahat penyebab infeksi akan terganggu bila toksin rokok masuk ke dalam tubuh secara konsisten.

"Asap rokok itu mengiritasi saluran napas. Jadi saluran napas itu ada mukosa. Kalau dia teriritasi, dia merah dan bengkak. Kalau dia bengkak, dia meradang. Radang itu menghasilkan cairan. Cairan dalam saluran napas itu nggak boleh. Harus dikeluarkan," pungkasnya.

Lebih lanjut, dr Elina menyampaikan cairan dalam paru-paru dikeluarkan dengan cara batuk. Oleh sebab itu, pecandu rokok acapkali batuk-batuk untuk mengeluarkan sekret atau lendir.

3. Mengentaskan Beragam Penyakit

Masyarakat acapkali menyarankan susu beruang sebagai perawatan efektif untuk menyembuhkan demam, flu, tipes, cacar, ataupun penyakit lainnya. Entah benar atau tidak, beberapa orang yakin bahwa itu membawa kemujaraban sehingga pengidapnya bisa sembuh dengan cepat.

Faktanya, pernyataan itu tidaklah benar dan sekadar mitos yang dari mulut ke mulut di kalangan masyarakat. Sebab, susu beruang punya nutrisi, seperti protein, karbohidrat, kalium, hingga garam yang sama juga dengan produk susu cair lainnya.

"Selain overclaim produk nggak pernah dibenahi, publik salah asumsi, literasi gizi publik minim. Akhirnya ada kepercayaan-kepercayaan yang dibentuk sebagai opini publik," jelas dr Tan Shot Yen, dokter spesialis gizi masyarakat, dikutip dari CNN Indonesia.

"Apa yang mestinya mitos dijadikan kebenaran. Sebaliknya, fakta ilmiah sama sekali tidak digubris," tambah dr Tan.

Jadi, manfaat susu beruang serupa dengan jenis susu lainnya tidak terkecuali UHT. Dokter gizi klinis dr Titi Sekarindah, SpGK, mengungkapkan komposisi gizi susu beruang pada dasarnya sama dengan susu Ultra High Temperature (UHT).

Para ahli medis juga tidak menyarankan susu jadi patokan pemenuhan gizi, seperti protein. Sebab, banyak sumber makanan lain yang nilai gizinya sama dengan susu. Di samping itu, imbangilah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga dan mencukupi kebutuhan mineral setidaknya dua liter tiap hari guna menjaga sistem imun tubuh.

"Susu itu adalah bagian dari asupan protein harian dan kita ingat, bukan hanya susu bahan makanan sumber protein. Ada bahan sumber protein contohnya daging, unggas, telur, lalu ada juga lauk-pauk nabati (seperti) tempe, tahu, kacang-kacangan. Jadi bukan cuma susu yang kita bisa pakai sebagai sumber protein utama," terang dr Sheena RA, M.Gizi, SpGK dalam diskusi daring, Selasa (20/7).
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "3 Deretan Klaim Manfaat Susu Beruang yang Ternyata Hoax, Termasuk Membersihkan Paru"