Situasi di China (Foto: AFPTV/AFP via Getty Images/YUXUAN ZHANG) |
Mengingat salah satu aturan zero COVID di China mengharuskan warganya yang positif COVID-19 atau kontak erat untuk menjalani isolasi di pusat karantina. Kini semenjak aturan tersebut dilonggarkan, masyarakat yang positif COVID-19 diperbolehkan menjalani isolasi mandiri di rumah.
Adapun hal tersebut juga dialami oleh seorang guru China Yang Zheng Dong dan keluarganya. Zheng Dong bercerita bahwa dirinya sangat beruntung karena bisa menjalani isolasi mandiri di rumah bersama keluarganya saat terinfeksi COVID-19.
Ia juga mengungkapkan, hidup berdampingan dengan COVID-19 saat ini tak terlalu buruk meskipun sempat ada kecemasan terkait infeksi dan kasus yang meningkat pesat. Kini Zheng Dong dan keluarganya pun bisa menjalani aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, sekolah, dari rumah.
"Saya tidak terlalu khawatir (ketika kami dinyatakan positif), saya cukup siap dengan makanan dan obat-obatan," katanya.
"Ketika saya memikirkan situasi ini, perasaan saya hanya, wow, kami sangat beruntung karena sekarang kami dapat mengisolasi diri di rumah," kata Zheng Dong.
Zheng Dong juga mengungkapkan, meskipun dirinya dan keluarganya kini tengah mengidap virus COVID-19, Mereka percaya kalau sudah melewati yang terburuk.
"Gelombang ini adalah sesuatu yang harus kita hadapi, karena tidak mungkin untuk tetap tertutup selamanya," kata Zheng Dong.
"Ini mungkin berdampak pada ekonomi dan menyebabkan beberapa masalah dalam kehidupan masyarakat, tetapi banyak dari kita melihat harapan di depan kita sekarang," sambungnya lagi.
Sebagaimana diketahui, Kebijakan zero COVID-19 China adalah upaya untuk mencegah penyebaran komunitas dari virus Corona. Tujuan China dalam memerangi COVID-19 adalah untuk menjaga kasus mendekati nol. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah China telah memberlakukan beberapa tindakan kejam, menerapkan strategi menggunakan penguncian yang ketat dan terarah serta pengujian massal.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Cerita Warga China Hidup Berdampingan COVID-19 di Tengah Kasus Membludak"