bbc.com |
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu menyebut ada 400 ribu anak dan remaja mengidap kanker berdasarkan data Global Burden of Cancer Study (Globocan) 2020.
Indonesia melaporkan lebih dari 10 ribu kasus anak. Maxi meminta hal ini menjadi perhatian bagi orangtua untuk mewaspadai sedini mungkin gejala kanker pada anak.
"Kanker anak juga menjadi masalah kesehatan di masyarakat dunia, diestimasi ada 400 ribu anak dan remaja berusia 0-19 tahun menderita kanker, itu berdasarkan data Globocan tahun 2020," jelas Maxi dalam konferensi pers Peringatan Hari Kanker Sedunia Kamis (2/2/2023).
"Diestimasi ada 11 ribu lebih kasus kanker baru pada anak di Indonesia, terbanyak adalah leukemia yaitu sekitar 3.880 atau 35 persen dari kanker anak," sambung dia.
Maxi menghimbau orang tua untuk segera membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat saat melihat gejala kanker. Menurutnya, banyak anak bisa selamat jika mendapatkan penanganan awal yang tepat.
Berbeda jika sudah dalam tahap stadium lanjut, sulit untuk anak kemudian 'survive'.
"Iya yang leukemia saya bicara ke banyak Dirut RS, ternyata banyak juga yang survive kalau ditangani secara dini, jadi oleh karena itu peran orangtua sangat penting mengenali gejala dan tanda dari kanker anak sehingga diagnosa-nya lebih cepat dan penanganannya lebih awal," katanya lagi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "RI Catat Lebih dari 11 Ribu Kasus Baru Kanker Anak! Terbanyak Leukemia"