 |
| Nunung Srimulat mengabarkan dirinya terkena kanker payudara. Foto: Screenshoot 20detik |
Nunung Srimulat mengabarkan dirinya mengidap kanker payudara. Kabar ini disampaikannya lewat podcast YouTube milik Ruben Onsu. Ia mengisahkan, dirinya rutin mengunjungi dokter karena ada penyakit bawaan. Dari sanalah ia mengetahui bahwa dirinya terkena kanker payudara.
"Nah tiba-tiba ada sakit baru yang didiagnosa, ada kanker payudara. Ya pasti saya sedih, saya sedih tapi saya nggak boleh marah," ungkap Nunung.
Kini, Nunung menjalani pemeriksaan dan biopsi. Nunung juga sudah menjalani pemeriksaan berupa pengambilan foto kondisi paru-paru untuk mengetahui apakah kankernya sudah merembet.
"Ya mudah-mudahan sih masih tetap [tidak menjalar]," kata Nunung lebih lanjut.
Dalam kesempatan sebelumnya, spesialis bedah onkologi dari RSUP Fatmawati dr Enos Hagogoan Siburian, SpB.Onk menjelaskan ada sejumlah faktor pemicu kanker payudara pada wanita. Di antaranya, yakni faktor usia.
Diketahui, kanker payudara paling banyak dialami oleh wanita berusia 35 tahun ke atas. Di samping itu, ada juga kasus kanker payudara dialami pria, namun jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan kasus pada wanita.
Lebih lanjut, dr Enos menjabarkan sejumlah faktor pemicu kanker payudara:
1. Umur Mulai Menstruasi dan Menopause
Risiko kanker payudara dipengaruhi oleh paparan hormon estrogen. Semakin tinggi paparan estrogen yang dihasilkan tubuh, semakin besar risiko wanita terkena kanker payudara.
Paparan estrogen ini dipengaruhi oleh usia wanita mulai menstruasi. Semakin dini menstruasi, semakin besar risiko kanker payudara.
"Paparan estrogen selama hidupnya (mempengaruhi risiko kanker payudara). Biasanya orang menstruasi kan pada umur 12 tahun pertama kali, menopause sekitar 55 tahun. Tapi kalau dia menstruasi kurang dari 12 tahun dan menopausenya lebih dari 55 tahun maka selama hidupnya dia terpapar estrogen lebih lama," jelas dr Enos saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.
Selain itu menurut dr Enos, wanita yang melahirkan anak pertama di usia lebih dari 30 tahun juga memiliki risiko kanker payudara lebih tinggi.
2. Riwayat Dalam Keluarga
Faktor pemicu kanker payudara selanjutnya yakni riwayat kanker payudara di keluarga. Wanita yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker payudara memiliki faktor lebih besar terkena kanker payudara.
"Faktor risiko yang lain adalah riwayat dalam keluarga. Kalau dalam keluarganya misalnya orangtuanya, kakeknya, om-tantenya atau adiknya, terutama yang close family (keluarga dekat) menderita kanker apa pun, maka dia memiliki faktor risiko," jelas dr Enos.
3. Paparan Radiasi
Faktor risiko terakhir adalah paparan radiasi. Wanita yang pernah terpapar radiasi, misalnya di laboratorium tempat bekerja, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
"Atau dia pernah terpapar radiasi. Artinya, beberapa kali mendapatkan pengobatan radiasi di daerah dadanya. Kemungkinan dia memiliki faktor risiko kanker payudara. Misalnya bekerja di laboratorium yang mengandung radiasi," imbuh dr Enos.
Kerap beredar narasi, sering memakan jajanan bermicin bisa memicu kanker payudara. dr Enos meluruskan, sebenarnya hingga kini tidak ada penelitian yang membuktikan kanker payudara disebabkan oleh makanan.
Namun memang demi kesehatan, wanita dianjurkan untuk tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi kolesterol atau makanan berpengawet.
"Mengenai makanan, itu tidak ada pemeriksaan atau penelitian yang membuktikan (makanan mempengaruhi risiko kanker payudara). Tapi memang, makanan-makanan yang menyebabkan kolesterol tinggi itu harus dihindari. Bukan hanya menyebabkan kanker, tapi bisa juga menyebabkan penyakit yang lain seperti hipertensi," beber dr Enos.
"Kemudian makanan-makanan yang diawetkan, yang di dalam kaleng, itu juga tidak boleh terlalu sering. Makanan-makanan yang dibakar juga tidak boleh terlalu sering. Alkohol, merokok, itu semua dapat menyebabkan bukan hanya kanker payudara tapi juga kanker-kanker lain dalam tubuh kita," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Faktor Pemicu Kanker Payudara, Kondisi yang Diidap Nunung Srimulat"