Aktor Ganindra Bimo mengalami saraf terjepit. Foto: Ganindra Bimo (Ismail./detikHOT) |
Aktor, model, dan pembawa acara, Ganindra Bimo menjalani operasi saraf kejepit. Saat ini, suami dari Andrea Dian itu sudah menjalani operasi.
Kondisinya ini telah dialami sejak beberapa tahun lalu. Melalui akun Instagram pribadinya @ganindrabimo, Ganindra Bimo membagikan kisahnya.
"Gw kena HNP SERVIKAL Grade 2 di 3 level C2-3 , C4-5 , C5-6. Gmn rasanya? Sakit kaya kejepit bahkan ada kalanya tangan gw kebas n punggung gw rasanya kaya kebakar," tulisnya dalam unggahan terbaru, Sabtu (11/3/2023).
Mulanya, rasa nyeri yang dialaminya hanya karena cedera ringan akibat olahraga. Karena dianggap sepele, ia pun hanya menahan rasa sakitnya tersebut.
"Gw ngerasain ini sejak 4-5 taun lalu cuma gw pikir ini hanya cedera2 ringan karna gw olahraga atau kecapean. Ga pernah sedikitipun gw kepikiran ini HNP Dan harusnya emang gw lbh aware sama alarm badan gw yg udh bunyi dari lama. Cuma ya gtu kadang males n ngerasa kalo badan gw bisa handle rasa sakitnya," lanjutnya.
Apa Itu Kondisi Saraf Kejepit?
Hernia Nukleus Pulpous (HNP) atau lebih dikenal dengan saraf kejepit adalah kondisi ketika salah satu bantalan karet yang berada di antara tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang. Kondisi ini dapat terjadi di bagian tulang manapun, mulai dari tulang belakang, punggung atas, atau leher. Saraf kejepit dapat menyebabkan mati rasa, nyeri, atau kelemahan pada lengan atau tungkai.
Dikutip dari Mayo Clinic, terdapat beberapa gejala yang dapat menunjukkan bahwa seseorang terkena saraf kejepit, di antaranya
1. Nyeri lengan atau kaki
Jika HNP terjadi di punggung bawah maka biasanya seseorang akan merasakan nyeri di bokong, paha, dan betis. Sebagian orang juga mungkin akan merasakan sakit di bagian kaki.
Jika merasakan nyeri di leher maka bagian tubuh yang sakit biasanya adalah bahu dan lengan. Rasa sakit ini bahkan bisa menjalar ke lengan atau kaki saat bersin, batuk, atau bergerak ke posisi tertentu. Nyeri ini sering digambarkan dengan rasa tajam atau terbakar
2. Mati rasa atau kesemutan
Orang yang mengalami saraf kejepit sering mengalami mati rasa atau kesemutan yang menjalar di bagian tubuh yang disarafi oleh saraf yang terkena.
3. Lemah
Otot yang dialuric oleh saraf yang terjepit cenderung akan melemah. Hal ini dapat menyebabkan seseorang tersandung atau terganggu kemampuannya untuk mengangkat atau menahan barang.
Beberapa gejala tersebut belum tentu dirasakan semua orang. Terdapat beberapa kasus saraf kejepit yang tidak menujukkan gejala tersebut sampai akhirnya diperiksa di dokter.
Kondisi ini paling sering merupakan hasil dari keausan tulang akibat penuaan. Seiring bertambahnya usia, bantalan tulan menjadi kurang fleksibel dan lebih rentan sobek atau pecah.
Kebanyakan orang tidak dapat menemukan penyebab dari saraf kejepit. Kadang-kadang, menggunakan otot punggung alih-alih otot kaki dan paha untuk mengangkat benda berat dapat menyebabkan bantalan tulang herniasi.
Namun, terdapat beberapa faktor risiko yang memungkinkan seseorang terkena saraf kejepit, di antaranya
- Kelebihan berat badan
- Pekerjaan fisik yang berat
- Genetika
- Merokok
- Sering mengemudi
- Tidak banyak bergerak
Untuk menghindari terkena penyakit ini maka penting untuk menjaga pola hidup, seperti berolahraga, menjaga postur tubuh yang baik, menjaga berat badan, dan berhenti merokok.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ganindra Bimo Jalani Operasi Saraf Kejepit, Kondisi Apa Itu?"