Ilustrasi virus Corona di China. (Foto: AP/Ng Han Guan) |
Sebuah studi terbaru menguak efek lockdown di China terhadap kondisi mental warga China, khususnya mereka yang berusia dewasa muda dan para pekerja migran di Shanghai. Mengingat, selama tiga tahun, China menerapkan lockdown besar-besaran sebagai upaya penanganan COVID-19. Namun kini, peneliti menyebut langkah tersebut justru memicu dampak serius pada kondisi kesehatan mental penduduk.
Dikutip dari South China Morning Post (SCMP) para peneliti melakukan survei terhadap 3.230 penduduk di 16 distrik kota, menanyakan pengalaman para warga selama lockdown ketat sejak April 2022.
Mereka menemukan prevalensi depresi sebesar 26,1 persen, kecemasan 20,1 persen dan keinginan bunuh diri 3,8 persen saat kota ditutup. Hal itu dimuat dalam makalah peer-review yang diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders pekan lalu.
Tim dari New York University Shanghai, NYU New York, Sun Yat-sen University di Guangzhou dan University of North Carolina mengatakan temuan angka tersebut jauh lebih tinggi daripada perkiraan prevalensi yang diamati sebelumnya di Shanghai.
Mereka mengerti, masalah kesehatan mental cenderung lebih terlihat di kalangan kelompok rentan seperti migran dan dewasa muda, atau orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan stabil.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa kerawanan pangan berkaitan dengan peningkatan risiko kondisi kesehatan mental. Selama lockdown, 66,4 persen rumah tangga yang disurvei melaporkan kondisi ketersediaan pangan yang sedang atau parah. Pasalnya seiring lockdown, logistik dan rantai pasokan juga ikut terimbas.
Adapun otoritas Shanghai memberlakukan lockdown di seluruh kota berpenduduk 25 juta tersebut, bertujuan mengendalikan pandemi COVID-19. Namun imbasnya, warga kesulitan mendapatkan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya seperti akses perawatan medis. Diketahui, kelompok rentan menjadi yang paling terdampak secara mental.
Baru pada Desember 2022, pemerintah China mencabut aturan lockdown yang telah diterapkannya secara ketat selama tiga tahun.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dampak China Lockdown Ketat 3 Tahun, Banyak Warga Mengaku Ingin Bunuh Diri"