Hagia Sophia

28 March 2023

WHO Turut Serta Berpartisipasi dalam Penanganan Kasus Polio di Indonesia

WHO turun tangan mengatasi kasus polio di Indonesia. (Foto: Getty Images/diegograndi)

Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Anne Ratna Mustika mengungkap adanya kasus positif polio di wilayahnya. Kasus itu ditemukan pada anak perempuan berusia empat tahun.

"Dari awal kami tidak menutupi," kata Anne di Purwakarta yang dikutip dari ANTARA, Senin (27/3/2023).

Kasus polio tersebut ditemukan berdasarkan penelusuran dari dari Dinas Kesehatan Jawa Barat dan Dinas Kesehatan Purwakarta. Ketua Tim Surveilans Dinas Kesehatan Jawa Barat, Dewi Ambarwati, mengungkapkan kasus itu ditemukan dari sampel yang dikirim pada 14 Maret 2023.

"Dari sampel yang dikirim pada 14 Maret 2023, Dinkes Jabar dan Dinkes Purwakarta mendapat laporan hasilnya positif virus polio tipe 2 VDVP," jelas Dewi.

"Sampel tersebut dari seorang anak perempuan usia 4 tahun 5 bulan, warga Kampung Cadas Bodas, Desa Tegal Datar, Kecamatan Maniis," sambungnya.

Terkait penanganan kasus polio di Purwakarta, Dewi mengatakan pihaknya bersama Dinkes Purwakarta, Kementerian Kesehatan RI, serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah turun ke desa tersebut untuk melakukan langkah penyelidikan epidemiologi polio.

Sebelumnya, kasus polio juga ditemukan di Aceh, yakni di Kabupaten Pidie, Aceh Utara, dan Bireuen. Dikutip dari laman resmi WHO, temuan ini membuat kasus tersebut dikonfirmasi sebagai kejadian luar biasa (KLB) pada 25 November 2022.

Penyebaran (circulation) VDPV2 (cVDPV2) dikonfirmasi dengan empat spesimen tinja positif dari anak-anak sehat yang tinggal di desa yang sama, tetapi bukan merupakan kontak erat kasus pertama.

Berdasarkan WHO situation report pada 25 Februari 2023, hasil investigasi menunjukkan bahwa virus polio yang diidentifikasi dari Kabupaten Pidie tidak memiliki hubungan genetik dengan cVDPV2 yang telah terdeteksi sebelumnya. Sementara kasus kedua dan ketiga memiliki hubungan genetik dengan kasus pertama.

Hingga pada tanggal 9-10 Februari 2023, WHO mendukung Dinkes Kabupaten Bireuen untuk melakukan investigasi epidemiologis terkait kasus terbaru cVDPV2 terbaru.

Kemudian, pihaknya mengunjungi dan berkoordinasi dengan dokter anak yang mengobati pasien yang mengalami cVDPV2 tersebut bersama direktur RS Umum Daerah (RSUD) dr. Fauziah untuk mengkaji rekam medisnya. Tim juga mengambil spesimen dari 20 anak sehat untuk dites laboratorium.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "WHO Turun Tangan Atasi Kasus Polio di Indonesia"