Foto: Hasan Alhabshy |
Beberapa orang meyakini, penggunaan vape dan rokok elektrik bisa menjadi solusi untuk berhenti mengkonsumsi rokok konvensional. Padahal menurut dokter, pengguna rokok elektrik juga tak lepas dari risiko masalah kesehatan.
Dokter di Great North Children's Hospital di Newcastle, dr McKean menjelaskan, seiring waktu, semakin banyak jumlah anak yang mengalami penyakit paru-paru akibat nge-vape. Seiring itu, dokter gigi juga mengungkapkan adanya gangguan pada mulut sebagai efek penggunaan vape. Salah satu yang kini marak dibahas, yakni fenomena 'lidah vape'.
Kondisi tersebut menyebabkan lidah cenderung mati rasa, bahkan tidak lagi bisa mengecap rasa dari makanan dengan baik.
"Lidah vape adalah saat Anda mulai kehilangan selera karena terlalu banyak vaping, dan ini benar-benar meningkat karena popularitas vape sekali pakai yang memiliki semua rasa konyol ini," ungkap seorang dokter yang biasa disapa dr Stewart dalam unggahan Tiktok-nya, dikutip dari Mirror News UK, Jumat (28/7/2023).
Picu Masalah di Hidung
Selain itu memicu masalah pernapasan dan mulut, kebiasaan nge-vape juga diyakini dapat memicu masalah pada hidung berupa menurunnya kemampuan mencium bau.
"Vaping juga dapat menyebabkan hidung tersumbat dan berdampak negatif pada kemampuan seseorang untuk mencium, dan kemampuan untuk mencium sejalan dengan kemampuan untuk merasakan," terang pihak Fisher Pointe Dental.
"Orang-orang akhirnya benar-benar mencambuk vape ini dan itu menyebabkan peningkatan nikotin yang sangat besar dan mulut yang benar-benar kering sehingga kadang-kadang Anda kehilangan indra perasa sepenuhnya," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Yakin Vape Lebih Aman dari Rokok? Dokter Ungkap Sederet Dampak Gangguan di Mulut"