Hagia Sophia

11 August 2023

Ini yang Membuat Banyak Pria Dewasa di Jepang Susah untuk Miliki Istri

Ilustrasi. (Foto: Khadijah Nur Azizah/ detikHealth)

Angka kelahiran di Jepang menjadi salah satu yang paling rendah di dunia. Ada beragam faktor yang melatarbelakanginya. Salah satunya adalah sulitnya pria Jepang mendapatkan pasangan.

"26 persen pria Jepang berusia 50 tahun belum pernah menikah. Sedangkan pada wanita sekitar 16,4 persen," ucap mantan Menteri Kebijakan Anak Jepang Seiko Noda dikutip dari World Crunch, Kamis (10/8/2023).

"Karena negara ini secara tradisional tidak memiliki budaya punya anak di luar pernikahan, penurunan jumlah pernikahan ini juga memicu penurunan kelahiran semenjak 1973," sambungnya.

Pada tahun 2022, jumlah pernikahan hanya berjumlah 500 ribu perayaan. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan 30 tahun lalu yang mencapai 1 juta perayaan pernikahan per tahun.

Chisato (24) seorang karyawan muda di Jepang bercerita tentang sulitnya untuk mendapatkan pasangan.

"Ada aturan-aturan tertentu untuk menentukan pasangan yang sempurna," ucap Chisato.

"Dulu kriteria itu terdiri dari 3Ko. Yaitu koshinco (tinggi), kogakureki (studi bagus), koshunyu (penghasilan besar). Sekarang kriterianya menjadi 4T yaitu teishisei (rendah hati), teirisuku (pekerjaan stabil), teinenpi (hemat), dan teiizon (tidak bergantung pada istri atau ibu)," sambungnya.

Selain itu, bahkan ada banyak orang di Jepang yang masih mempertimbangkan golongan darah untuk mendapatkan pasangan. Menurut mereka, golongan darah dapat membawa ciri-ciri kepribadian tertentu.

Kini banyak wanita muda mengincar pria-pria yang dianggap memiliki pekerjaan stabil dan kontrak kerja permanen. Ahli mengatakan bahwa terdapat norma di Jepang yang membuat pria harus membawa kestabilan ekonomi dalam rumah tangga.

Akhirnya banyak pria tanpa pekerjaan stabil dan penghasilan rendah juga tidak ingin untuk memiliki hubungan serius dan keluarga.

"Kami telah mengubah undang-undang agar anak-anak yang lahir dari orang tua yang tidak menikah didiskriminasi oleh institusi atau kebijakan yang berbeda. Tetapi perubahan tersebut belum terjadi di benak masyarakat," pungkas Seiko Noda.



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Tingkat Perkawinan di Jepang Anjlok, Pria Jadi Lebih Susah dapat Istri"