Ilustrasi polusi udara di Jakarta. Foto: Ari Saputra |
Warga DKI Jakarta dan Tangerang Selatan kini ketar-ketir perihal efek polusi udara yang ugal-ugalan. Sebagaimana disoroti oleh dokter paru, kualitas udara yang buruk berisiko memicu masalah pernapasan, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan orang-orang dengan riwayat penyakit pernapasan.
"Polusi udara seperti ini pasti akan ada peningkatan angka kejadian infeksi saluran napas atas. Sekarang kita liat aja banyak juga orang yang batuk pilek pusing itu salah satunya bisa disebabkan karena polusi udara tadi," ungkap dokter spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP(K) saat dihubungi detikcom, Kamis (10/8/2023).
"Mungkin untuk proteksi supaya nggak kena ya gunakan masker setiap keluar rumah, kurangi aktivitas di luar rumah atau luar ruangan kan udara yang kotor ada di luar jadi kita hindari itu aktivitas di luar," sambungnya.
Lebih lanjut dr Erlang menjelaskan, lansia berusia 65 tahun ke atas dan anak berusia lima tahun ke bawah menjadi kelompok paling rentan di tengah kondisi kualitas udara yang buruk.
"Pada anak-anak bisa terjadi pneumonia itu radang paru akut itu bisa fatal pada anak di bawah 5 tahun. Kalau pada lansia itu meningkatkan angka kejadian penyakit jantung dia bisa kambuh jantungnya kalau sudah kambuh bisa fatal akibatnya," pungkasnya.
Hal senada disampaikan oleh dokter spesialis paru dr Erlina Burhan, SpP(K) yang berpraktik di RSUP Persahabatan Jakarta Timur. Menurutnya, dalam beberapa waktu terakhir, pasien paling banyak yang ditanganinya adalah pasien asma dengan gejala berupa pilek, bersin-bersin, terkadang disertai batuk dan sesak.
"Pada sistem respirasi, polusi udara dapat mengganggu mekanisme pertahanan paru, melemahkan respons imun tubuh, dan memicu reaksi peradangan. Polusi udara menyebabkan peningkatan risiko terjadinya serangan dan kekambuhan pada individu dengan penyakit kronis seperti asma," terang dr Erlina melalui keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (10/8).
Juga disebutkannya, lima jenis penyakit respirasi dengan angka kematian tertinggi adalah penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia, kanker paru, tuberkulosis, dan asma.
Polusi udara menjadi faktor risiko yang cukup tinggi dalam menyebabkan dan memperburuk penyakit respirasi berupa PPOK (36,6 persen), pneumonia (32 persen) asma (27,95 persen), kanker paru (12,5 persen), dan tuberkulosis (12,2 persen).
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Alert! Dokter Paru Ingatkan Lansia dan Anak Paling Rentan Terdampak Polusi Udara"