Ilustrasi (Foto: Getty Images/loops7) |
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini telah menaikkan kategori COVID-19 subvarian Omicron EG.5 dan turunannya, termasuk EG.5.1 menjadi variant of interest (VOI), yang sebelumnya masuk ke dalam daftar varian under monitoring (VUM) pada 19 Juli 2023.
VOI sendiri adalah varian COVID-19 yang memiliki kemampuan genetik yang dapat memengaruhi karakteristik virus. Beberapa pengaruhnya, seperti tingkat keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, penularan, dan kemampuan tidak terdeteksi.
Adapun subvarian EG.5 merupakan keturunan dari XBB.1.9.2 yang memiliki karakteristik mirip dengan XBB.1.15. Subvarian ini pertama kali dilaporkan pada 17 Februari 2023 dan kini sudah menyebar di 51 negara menurut data GISAID.
"Per 7 Agustus 2023, sebanyak 7354 sekuens DNA EG.5 telah dikirimkan ke GISAID dari 51 negara. Terbesar sekuens DNA EG.5 berasal dari China (30,6 persen, 2247 sekuens). Negara-negara lain dengan setidaknya 100 urutannya adalah Amerika Serikat (18,4 persen, 1356 sekuens), Republik Korea (14,1 persen, 1040 sekuens)," demikian laporan WHO.
"Jepang (11,1 persen, 814 sekuens), Kanada (5,3 persen, 392 sekuens), Australia (2,1 persen, 158 sekuens), Singapura (2,1 persen, 154 sekuens), Inggris (2,0 persen, 150 sekuens), Perancis (1,6 persen,119 sekuens), Portugal (1,6 persen, 115 sekuens), dan Spanyol (1,5 persen, 107 sekuens)," lanjut laporan tersebut.
Lantas, Bakal Jadi Ancaman Baru untuk Dunia?
Menurut Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) Dr Mandy Cohen pada Rabu (9/8), subvarian tersebut tampaknya tak menimbulkan lebih banyak ancaman bagi kesehatan masyarakat daripada varian atau subvarian lainnya.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa vaksin yang diperbarui pada bulan September mendatang nantinya akan memberikan perlindungan yang lebih pada tubuh.
"Saat ini, apa yang kami lihat dengan perubahan pada virus, mereka masih rentan terhadap vaksin kami, mereka masih rentan terhadap obat-obatan kami, masih terdeteksi oleh tes," ucap Mandy Cohen dalam sebuah wawancara di podcast 'In the Bubble'.
"Kami melihat perubahan kecil yang saya sebut subtipe dari apa yang telah kami lihat sebelumnya."
Vaksin yang diperbarui pada pertengahan hingga akhir September mendatang akan difokuskan untuk 'melawan' subvarian XBB.1.5 yang merebak di awal tahun ini. Meskipun demikian, vaksin tersebut masih dalam proses perizinan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.
"Kami mengantisipasi bahwa mereka akan tersedia untuk kebanyakan orang pada minggu ketiga atau keempat bulan September," kata Cohen.
"Kami cenderung melihat ini sebagai rekomendasi sebagai suntikan COVID tahunan seperti halnya kami melakukan suntikan flu tahunan," katanya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Naik Kelas Jadi Varian of Interest, COVID-19 Omicron EG.5 Bakal Jadi Ancaman Baru?"