Polusi udara di Tangsel. (Foto: Alethea Pricila/detikHealth) |
Dalam beberapa waktu terakhir kualitas udara di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya tengah menjadi sorotan. Kondisi tersebut membuat banyak masyarakat mengeluh dan was-was terkait dengan risiko kesehatan yang mungkin dapat ditimbulkan.
Mengacu pada aplikasi Nafas Indonesia, wilayah Tangerang Selatan menjadi salah satu daerah dengan kualitas udara terburuk di Indonesia. Bahkan tingkat polusi di wilayah Serpong dengan PM2.5 di angka 80 μg/m3 disetarakan dengan merokok 112 batang dalam sebulan.
Dokter spesialis paru dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) ikut mengomentari data kualitas udara di Serpong, Tangerang Selatan yang setara dengan merokok 112 batang. Menurutnya riset lebih mendalam perlu dilakukan untuk mengetahui secara pasti hal tersebut.
"Perlu bukti data riset untuk ini. Kalau ada data risetnya nanti bisa dikaji," ucap dr Agus ketika dihubungi detikcom, Kamis (10/8/2023).
dr Agus mengatakan bahwa asap rokok juga mengandung PM2.5, sehingga perbandingan tersebut mungkin saja bisa dilakukan.
"PM juga diproduksi oleh asap rokok. Jadi memang sebenarnya bisa dibandingkan. Asap rokok adalah sumber polusi udara dalam ruangan," katanya.
"Untuk membandingkan kadar PM luar ruangan dengan kadar PM asap rokok itu mesti benar-benar diukur. Karena keduanya mengandung PM. Jadi kalau ditanya apakah sama dengan 112 rokok, mesti diminta kajiannya. Jangan-jangan lebih rendah atau malah lebih tinggi," sambungnya.
Tak jauh berbeda, dokter spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP(K) menjelaskan bahwa polusi udara dan asap rokok tiba bisa secara serta merta disamakan.
"Rokok itu kan bukan hanya debu saja, tapi ada zat-zat beracun yang ada di dalam rokok," ucapnya.
"Sedangkan kalau polusi udara yang jadi patokan itu partikelnya. Jadi kalau mau dibanding-bandingin partikelnya mungkin sama tapi kan ada zat-zat racun lainnya yang lebih banyak ada di rokok," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dokter Paru Singgung Polusi di Serpong Tangsel Setara Merokok 112 Batang"