Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattakorn Maneerat |
Pada tahun 1938, para peneliti Harvard memulai penelitian selama puluhan tahun untuk mencari tahu apa yang membuat seseorang bahagia dalam hidup.
Para peneliti mengumpulkan catatan kesehatan dari 724 peserta dari seluruh dunia dan menanyakan pertanyaan rinci tentang kehidupan mereka dalam interval dua tahun.
Bertentangan dengan apa yang mungkin diduga terkait panjang umur dan hidup bahagia, temuan paling konsisten yang ditemukan adalah kunci panjang umur pada dasarnya adalah hubungan sosial yang positif.
Penelitian Harvard selama 85 tahun menemukan hubungan positif membuat kita lebih bahagia, lebih sehat, dan membantu kita hidup lebih lama.
"Orang dengan koneksi sosial yang lebih kuat menunjukkan tingkat diabetes, arthritis, penurunan kognitif, dan kondisi kronis lainnya yang lebih rendah," kata Robert Waldinger, MD, profesor psikiatri di Harvard Medical School, direktur Harvard Study of Adult Development dan direktur Terapi Psikodinamik di Rumah Sakit Umum Massachusetts yang terlibat dalam studi tersebut kepada CNBC Make It.
Para peneliti berhipotesis bahwa hubungan dekat bertindak sebagai "pengatur stres", mereka membantu tubuh kita menjadi tenang dan kembali ke keseimbangan setelah terbebani oleh peristiwa-peristiwa yang menantang.
Selain itu, menurut Robert, pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Masing-masing dari kita sebagai individu tidak dapat menyediakan semua yang kita butuhkan untuk diri kita sendiri. Kita membutuhkan orang lain untuk berinteraksi dan membantu dalam menjalani keseharian.
Mendukung penelitian tersebut, studi lain juga sampai pada kesimpulan serupa tentang peran penting hubungan dalam kesejahteraan. Ahli saraf sosial John Cacioppo menemukan bahwa kesepian mengaktifkan respons stres tubuh dan dapat menyebabkan peradangan kronis.
Penelitiannya menyoroti keseimbangan peran hubungan dalam mengatur sistem saraf kita. Demikian pula, ekonom perilaku Arthur Brooks telah mempelajari titik temu antara kebahagiaan, hubungan, dan tujuan. Ia membenarkan temuan studi Harvard yang menyatakan bahwa "menjaga hubungan sosial" sangatlah penting, dan bahwa "hubungan dengan orang lain adalah makanan bagi tubuh, pikiran, dan jiwa."
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Studi Terpanjang Harvard Ungkap Kunci No 1 Panjang Umur-Bahagia sampai Tua"