![]() |
| Foto: Ilustrasi (Getty Images/Prostock-Studio) |
Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan infeksi akibat bakteri, virus, kuman, dan parasit.
Jika terjadi infeksi, kelenjar akan membengkak untuk memberikan tanda. Setelah infeksi mereda, kelenjar akan mengempis dengan sendirinya dan kembali ke ukuran semula.
Kelenjar getah bening berperan penting dalam tubuh untuk melawan infeksi. Fungsinya adalah sebagai filter, yaitu menyaring virus, bakteri, dan penyebab penyakit lainnya sebelum menginfeksi bagian tubuh lainnya.
Pembengkakan kelenjar getah bening paling sering terjadi karena infeksi bakteri atau virus. Area umum yang sering mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di antaranya leher, di bawah dagu, ketiak, dan selangkangan.
Gejala Penyakit Kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening bisa membengkak sebesar kacang polong, kacang merah, atau bahkan lebih besar. Pembengkakan ini bisa menjadi tanda adanya masalah dalam tubuh dan mungkin terasa nyeri dan sakit.
Adapun beberapa gejala dari kelenjar getah bening di antaranya:
- Hidung meler, sakit tenggorokan, atau batuk
- Pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh, bisa jadi karena infeksi seperti HIV atau monoukleosis, atau gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti lupus atau artritis reumatoid.
- Kelenjar getah bening yang keras, tumbuh cepat, dan tidak bergerak saat ditekan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kanker sistem limfatik yang disebut limfoma atau kanker lainnya
- Demam
- Keluarnya keringat di malam hari.
Dijelaskan pula oleh laman laman Cleveland Clinic, kelenjar getah bening membengkak saat sel imun berkumpul sebelum tubuh mengirimkan sel-sel tersebut ke tempat yang membutuhkan. Sel-sel imun pada dasarnya menumpuk dan menyebabkan tekanan dan pembengkakan. Infeksi saluran pernapasan atas merupakan penyebab utama dari pembengkakan kelenjar getah bening.
- Kendati demikian, pembengkakan bisa dialami karena:
- Pilek dan flu biasa
- Infeksi sinus atau sinusitis
- Infeksi kulit ringan
- Infeksi bakteri, seperti streptokokus dan staph.
- Penyakit virus, seperti hepatitis, cacar air, dan herpes zoster
- Penyakit bakteri yang jarang terjadi, seperti wabah pes atau tuberkulosis
- Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis, lupus, atau sindrom Sjögren
- Kondisi endokrin, seperti hipertiroidisme
- Reaksi terhadap obat-obatan
- Kanker
- Infeksi menular seksual
Beberapa kelenjar getah bening yang bengkak akan kembali ke ukuran normal saat kondisi yang menyebabkannya membaik. Namun, diperlukan untuk memeriksakan diri jika pembengkakan kelenjar getah bening:
- Tidak diketahui penyebabnya
- Terus membesar dan membengkak selama 2-4 minggu.
- Lebih besar dari 2 cm
- Sangat menyakitkan atau tumbuh dengan cepat
- Mengeluarkan nanah atau zat lainnya
- Terasa keras atau kenyal atau tidak bergerak saat ditekan
- Disertai demam, keringat di malam hari atau penurunan berat badan
- Disertai batuk yang tak kunjung membaik
- Menyebabkan kulit merah atau meradang di atas kelenjar getah bening yang bengkak
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kenali Fungsi, Letak, dan Penyakit Kelenjar Getah Bening"
