Hagia Sophia

29 November 2025

Ini Dampaknya pada Otak Jika Sering Nonton Video Pendek

Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto

Sebuah studi terbaru mengungkapkan temuan yang cukup mencemaskan soal kebiasaan menonton konten berdurasi pendek. Mulai dari reels, TikTok, sampai YouTube Short.

Meski terlihat sepele, kegiatan doom scrolling ini ternyata memiliki dampak nyata pada cara otak bekerja.

Video durasi pendek (short-form video/SFV) kini hadir di hampir semua platform, tidak hanya di TikTok. Menyadari hal ini, para peneliti menganalisis data besar dari 98.299 partisipan dan 71 studi lintas platform untuk melihat seberapa besar dampaknya.

Dalam laporan mereka, para peneliti menulis bahwa kebangkitan SFV 'telah mengubah lanskap media sosial', dari hiburan hingga pendidikan, kampanye politik, sampai periklanan. Tetapi, desainya yang mengandalkan infinite scrolling memunculkan kekhawatiran baru, yakni kecanduan digital dan dampak kesehatan jangka panjang.

Setelah menelaah hampir 100 ribu data pengguna remaja dan remaja, hasilnya memang tidak bisa dianggap enteng.

Turunkan Fokus, Perburuk Kesehatan Mental

Penelitian menemukan konsumsi SFV yang tinggi berkaitan dengan penurunan kemampuan sosial, baik pada kelompok muda maupun dewasa. Tak berhenti di situ, penggunaan intens juga berhubungan dengan meningkatnya risiko depresi, kecemasan, stres, hingga rasa kesepian.

"Siklus menerima konten baru yang terus merangsang emosi dapat memicu pelepasan dopamin dan membentuk lingkaran kebiasaan yang membuat pengguna makin bergantung secara emosional pada interaksi digital," tulis tim peneliti, dikutip dari Unilad.

Menurut peneliti, kebiasaan itu pada akhirnya dapat meningkatkan stres dan kecemasan karena pengguna kesulitan mengatur emosi di kehidupan nyata.

Ganggu Tidur dan Picu Masalah Lain

Dampak lain juga muncul pada kualitas tidur, terutama pada orang yang suka scrolling di tempat tidur. Konsumsi SFV beberapa jam sebelum tidur dikaitkan dengan gangguan tidur akibat paparan cahaya biru dari layar, yang dapat menekan produksi melatonin dan serotonin, yang merupakan hormon penting pengatur ritme sirkadian.

Sementara itu, aspek lain seperti dampak terhadap citra tubuh disebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Pada akhirnya, semakin sering scroll SFV, maka semakin besar risiko penurunan fungsi kognitif dan kesehatan mental. Dengan kata lain, konsumsi SFV yang tinggi memiliki konsekuensi nyata dan tidak semuanya menyenangkan.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Jangan Anggap Sepele, Ini yang Terjadi pada Otak Jika Sering Nonton Video Pendek"