![]() |
| Foto ilustrasi: Getty Images/sasirin pamai |
Salah satu organ tubuh yang tak kalah penting untuk dijaga adalah ginjal. Organ ini berfungsi untuk menyaring produk limbah dan kelebihan cairan dari tubuh serta membuangnya melalui urine.
Ginjal juga mengatur keseimbangan mineral tubuh dan menghasilkan hormon yang merangsang produksi sel darah merah. Saat ginjal seseorang rusak, produk limbah dapat menumpuk di dalam darahnya.
Maka dari itu, disarankan untuk mengubah pola makan agar kesehatan dan bisa mendukung fungsi ginjal. Khususnya, memperhatikan kandungan gula dan natrium yang tersembunyi di dalam makanan.
Ada dua kondisi utama yang menjadi pemicu penyakit ginjal, yakni diabetes dan tekanan darah tinggi. Namun, saat kondisi tersebut terkendali dengan baik, penyakit ginjal bisa dicegah atau diperlambat.
Untuk mencegahnya, tentu perlu memperhatikan asupan apa saja yang masuk ke dalam tubuh. Dikutip dari National Kidney Foundation, cobalah untuk mulai menghindari 6 makanan dan minuman ini jika ingin ginjal tetap sehat:
1. Soda
Soda mengandung banyak gula, baik yang alami maupun buatan. Ini sama saja dengan kalori ekstra dalam diet dan pada akhirnya dapat mengakibatkan kenaikan berat badan yang tidak diinginkan.
Dalam satu kaleng minuman bersoda berukuran 350 ml mengandung 152 kalori. Sebuah penelitian telah mengaitkan soda dengan beberapa kondisi, seperti osteoporosis, penyakit ginjal, sindrom metabolik, dan masalah gigi.
Soda diet mungkin lebih rendah kalori, tetapi tetap tidak memberikan nilai gizi dan seringkali mengandung zat aditif, termasuk pemanis buatan.
2. Daging Olahan
Daging olahan dapat menjadi sumber natrium dan nitrat yang signifikan, yang telah dikaitkan dengan kanker. Pilihlah daging tanpa lemak, seperti kalkun atau ayam panggang segar, dan selalu pilih daging rendah natrium serta nitrat.
3. Mentega
Mentega terbuat dari lemak hewani dan mengandung kolesterol, kalori, dan lemak jenuh tingkat tinggi. Bahan makanan terbuat dari minyak sayur dan lebih tinggi lemak 'baik', tetapi mungkin bukan karena seringkali mengandung lemak trans.
Sebagai gantinya, bisa menggunakan minyak kanola atau minyak zaitun sebagai gantinya. Jika memilih olesan, pilihlah yang rendah kalori dan lemak jenuh serta bebas lemak trans.
4. Mayones
Dalam satu sendok mayones mengandung 103 kalori. Tidak hanya tinggi kalori, mayones juga mengandung lemak jenuh yang yang tinggi.
Mayones rendah kalori dan bebas lemak tersedia di pasaran, tetapi seringkali lebih tinggi natrium dan gula, serta mungkin mengandung zat aditif lainnya.
Sebagai gantinya, ganti mayones dengan greek yogurt tanpa lemak, yang tinggi protein dan cocok untuk salad.
5. Makanan Beku
Penelitian menunjukkan bahwa makanan olahan dapat berkontribusi bahwa makanan olahan dapat berkontribusi terhadap perkembangan diabetes tipe 2 dan makanan beku atau siap saji, seperti pizza beku atau makanan yang hanya perlu dipanaskan di microwave.
Pemrosesan berat dapat berarti gula, natrium, dan lemak tersembunyi. Tetapi tidak semua makanan beku sama. Menyiapkan makanan segar dan utuh selalu merupakan ide yang baik jika memungkinkan, tetapi terkadang kenyamanan adalah kuncinya.
Jadi, jika ingin membeli makanan beku, bacalah labelnya. Cari makanan yang rendah natrium atau tanpa tambahan natrium, dan hindari makanan beku dengan tambahan gula, bahan tambahan, atau zat aditif lainnya.
Seimbangkan makanan dengan menambahkan buah dan sayuran segar jika tidak ada dalam makanan beku.
6. Makanan Kaleng
Natrium yang merupakan bahan utama garam merupakan mineral alami yang sering ditemukan dalam produk kaleng dalam jumlah tinggi. Produsen biasanya menambahkan natrium ke makanan kaleng untuk memperpanjang masa simpan dan meningkatkan rasa.
Pada orang dengan penyakit ginjal kronis tidak dapat membuang kelebihan natrium sebagaimana mestinya. Ini berarti mereka harus menghindari atau membatasi konsumsi makanan kaleng, seperti sup, sayuran, dan kacang-kacangan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "6 Makanan-Minuman yang Sebaiknya Dihindari Kalau Mau Ginjal Tetap Sehat"
