Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth |
Kasus harian COVID-19 kembali meningkat, usai konsisten berada di bawah dua ribu kasus, kini melampaui tiga ribu per hari. Kenaikan ini dilaporkan usai COVID-19 varian XBB tercatat di Indonesia, satu kasus yakni wanita berusia 29 tahun.
Adapun kasus tersebut merupakan penularan lokal, sehingga diyakini sudah terjadi transmisi atau penularan di masyarakat. Budi menyebut tren kenaikan tersebut masih relatif rendah ketimbang laporan negara lain, seperti misalnya Singapura, dengan total infeksi COVID-19 yang kembali melonjak di 6 ribu kasus akibat varian XBB.
"XBB di kita baru ketemu satu, (pasien dirawat) di Surabaya, sekitar akhir September. Memang bermutasi terus kan virus ini dan biasanya mutasi dilihat patternnya, kalau ada suatu negara yang tinggi, penularanya jadi bermutasi. Nah biasanya itu terjadi di Juni-Juli atau di bulan Desemberan," kata Menkes saat ditemui di kawasan Cakung, Bekasi Timur, Rabu (26/10/2022).
"Kalau nanti ini kita rendah, itu artinya kena bener-bener bisa mengendalikan pandemi. Tapi resiko tetap ada di bulan Februari," terang dia.
Sementara Indonesia, dalam periode tersebut, tren COVID-19 dilaporkan stabil. Hal ini dikarenakan timing vaksinasi COVID-19 yang baik, sehingga proteksi atau antibodi pasca disuntik masih tinggi.
"Nah kita selama 6 bulan sudah nggak ada apa-apa. Kalau nanti Februari ini kita rendah, itu artinya kena benar-benar bisa mengendalikan pandemi," pungkas dia.
Menkes Budi belum bisa memastikan peningkatan kasus COVID-19 yang dilaporkan saat ini berkaitan dengan XBB lantaran varian tersebut baru dilaporkan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "COVID-19 Naik Usai Kemasukan XBB, Menkes Ingatkan Risiko 'Ngegas' di Februari!"