Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden |
Presiden Joko Widodo atau kerap disapa Jokowi melaksanakan vaksin booster kedua COVID-19 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (24/11/2022). Jokowi divaksin booster menggunakan jenis vaksin IndoVac.
Hal ini dilakukan lantaran Kemenkes baru mengeluarkan peraturan terkait pemberian vaksin booster kedua bagi lansia yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022.
"Pada pagi hari ini saya tadi baru saja divaksin booster, vaksin penguat, dan ini saya ajak seluruh masyarakat utamanya tenaga kesehatan, utamanya lansia, dan juga orang-orang yang interaksinya tinggi antarmasyarakat," ujar Jokowi, Kamis (24/11/2022).
Jokowi Vaksin Booster
Melalui penyuntikan ini, Jokowi mengajak para lanjut usia (lansia) untuk mendapatkan booster sesegera mungkin guna memutus rantai penyebaran COVID-19. Terlebih, berdasarkan data per Rabu (23/22), kasusnya melonjak jadi 7.221 orang dengan 51 kasus kematian.
"Agar imunitas kita terjaga dan dapat memutus penularan COVID dari orang ke orang, ini yang paling penting," kata pria berumur 61 tahun itu.
Sejauh ini, sudah 205 juta penduduk Indonesia yang mendapatkan dosis pertama dan 172 juta orang dengan vaksin kedua. Namun, pemberian dosis booster kepada masyarakat dinilai masih kurang oleh Jokowi.
"Untuk vaksin booster pertama telah disuntikkan 66 juta dosis dan booster kedua masih kecil sekali, masih 730 ribu dosis vaksin," tambahnya.
Fakta-fakta Vaksin IndoVac
Vaksin IndoVac merupakan vaksin buatan PT Bio Farma bersama Baylor College of Medicine, serta telah mendapat EUA dari BPOM dan Fatwa Halal dari MUI. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pun meyakini kualitas dari vaksin ini bisa disandingkan dengan jenis vaksin dari negara lain.
"Jangan lupa boosternya pakai IndoVac karena itu sudah terbukti sangat ampuh, tidak kalah dari produksi luar negeri," ungkap Menkes dalam agenda vaksinasi booster kedua yang diterima Jokowi hari ini.
Di samping itu, Kepala Divisi Surveillance dan Uji Klinis dr Rini Mulia Sari dari Bio Farma beberapa waktu lalu mengungkap tingkat efikasi dari vaksin IndoVac lebih dari 80 persen. Mengenai booster, IndoVac terbukti bisa menetralisir netralisasi virus Omicron setara dengan booster Pfizer.
Meski begitu, segala jenis vaksin tetap ada efek sampingnya. Berdasarkan laporan, penerima vaksin IndoVac kebanyakan mengalami nyeri lokal dan nyeri otot (myalgia).
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Jokowi Disuntik Vaksin Booster Kedua Pakai IndoVac, Segini Efikasinya"