Menkes Budi Gunadi Sadikin, Foto: Grandyos Zafna |
Presiden RI Joko Widodo baru saja menerima suntikan vaksin COVID-19 booster kedua, menggunakan vaksin COVID-19 buatan dalam negeri yakni IndoVac. Menyusul itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta agar vaksin dalam negeri tersebut digunakan sebagai booster kedua, atau vaksin COVID-19 dosis keempat.
Menkes menyinggung, kasus perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit kini kembali meningkat. Menurutnya, 75 persen pasien yang bergejala sedsng hingga berat di rumah sakit ada dalam kondisi belum disuntik booster. Kemudian, 84 persen dari pasien COVID-19 yang meninggal dunia pada gelombang kali ini juga belum menerima suntikan booster.
"Jadi buat masyarakat tolong diingatkan agar cepat-cepat booster. Baru 66 juta dari 204 juta target sasaran kita yang di-booster, cepat dibooster khususnya untuk nakes dan lansia di atas 60 tahun segera booster kedua," ungkap Menkes dalam agenda vaksinasi booster kedua yang diterima Jokowi hari ini, Kamis (24/11/2022).
Lebih lanjut Menkes meminta agar vaksin COVID-19 yang digunakan sebagai booster adalah vaksin produksi dalam negeri yakni IndoVac. Diketahui, berbasis platform subunit protein dan dikembangkan oleh PT Bio Farma bersama Baylor College of Medicine. Vaksin ini telah beroleh izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan diperuntukkan usia 18 tahun ke atas.
"Jangan lupa boosternya pakai IndoVac karena itu sudah terbukti sangat ampuh, tidak kalah dari produksi luar negeri," pungkas Menkes.
Kemarin, Kemenkes RI mengumumkan pemberian vaksin COVID-19 booster kedua untuk masyarakat umum non-nakes, yakni kelompok lansia. Hal ini menyusul kenaikan kasus COVID-19 di RI kini, yang diduga dipicu oleh subvarian Omicron XBB dan BQ.1.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Menkes Minta Cepat-cepat Booster Pakai Vaksin IndoVac, Ini Alasannya"