Lionel Messi (Foto: Corbis via Getty Images/Stefan Matzke - sampics) |
Siapa yang tak kenal Lionel Messi? Meski memiliki tinggi badan yang 'mungil', namun permainannya di lapangan hijau tak perlu diragukan lagi.
Tak heran, jika Messi turut menghantarkan Argentina juara Piala Dunia 2022 dan menyandang julukan Greatest of All Time (GOAT). Meski begitu, perjuangannya tak mudah. Ia diketahui sempat didiagnosis mengidap Growth Hormone Deficiency (GHD) pada waktu kecil.
Adapun kondisi tersebut membuat perawakannya lebih pendek dari anak seusianya. Diketahui, pada saat Messi berusia 11 tahun, tinggi badannya baru mencapai 127 cm. Perawatannya yang mahal tak mampu ditanggung oleh keluarganya yang sederhana.
Hingga akhirnya tim yang merekrutnya pada saat itu, FC Barcelona, bersedia menanggung biaya untuk perawatan kesehatan Messi berupa penyuntikan hormon.
Apa Itu Growth Hormone Deficiency?
Dikutip dari Healthline, Growth Hormone Deficiency (GHD) adalah kondisi saat kelenjar pituitari tak menghasilkan hormon pertumbuhan yang cukup. Biasanya ini sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.
GHD membuat seseorang memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata dan keterlambatan pubertas. Terlebih, perkembangan seksual pada pengidapnya juga bisa terhenti.
Pada anak-anak, growth hormone deficiency bisa menyebabkan wajah lebih muda dan bulat, adanya lemak di sekitar perut, dan fisik yang mudah lelah atau kurang stamina.
Selain tinggi badan, growth hormone deficiency mungkin bisa memengaruhi sisi psikologis, seperti membuat jadi rendah diri, emosional, depresi, kurang konsentrasi, memiliki ingatan yang buruk, hingga kecemasan.
Penyebab Growth Hormone Deficiency
Penyebab dari kondisi ini belum diketahui secara pasti. Namun beberapa hal ini dapat meningkatkan faktor risiko terkena GHD.
- Kelainan genetik
- Tumor di kelenjar pituitari atau daerah hipotalamus di dekat otak
- Cedera kepala serius
- Infeksi
- Paparan radiasi
Gejala Growth Hormone Deficiency
Adapun gejala yang dirasakan dapat berupa:
- Pertumbuhan lambat atau tidak ada pertumbuhan
- Perawakan pendek
- Tidak adanya atau keterlambatan perkembangan seksual selama masa pubertas
- Sakit kepala
- Peningkatan buang air kecil dan jumlah urine
- Rasa haus yang berlebihan
- Abnormalitas wajah dapat muncul pada sekelompok kecil anak dengan GHD, biasanya disebabkan oleh defek hipofisis.
Perawatan Growth Hormone Deficiency
Orang yang mengidap GHD biasanya akan mendapatkan perawatan berupa suntik hormon pertumbuhan. Biasanya diberikan melalui suntikan di jaringan lemak tubuh, biasanya di area belakang lengan, paha, atau bokong.
Tentunya, pengobatan ini harus sesuai dengan rekomendasi dan pemantauan dari dokter. Selanjutnya, dokter bisa menentukan apakah perlu suntikan berkelanjutan dengan memantau kadar hormon pertumbuhan dalam darah.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "4 Fakta Growth Hormone Deficiency, Sempat Diidap Messi Sang Juara Piala Dunia 2022"