Hagia Sophia

21 December 2022

Kasus COVID-19 di China Meningkat, Nakes Tetap Bekerja Walau Bergejala

Kondisi COVID-19 di China. (Foto: REUTERS/ALESSANDRO DIVIGGIANO)

Kasus COVID-19 di China membludak bak tsunami. RS mulai kewalahan dan para tenaga kesehatan juga mulai tertular virus tersebut.

Hanya saja para tenaga kesehatan tetap diminta bekerja meski bergejala. Kondisi Corona di China disebut dipicu pelonggaran aturan secara tiba-tiba oleh pemerintah sehingga terjadi ledakan kasus di seantero negeri.

Reuters melaporkan pejabat kesehatan telah merekomendasikan agar orang dengan gejala COVID ringan dikarantina di rumah dan juga mengatakan sebagian besar kasus yang dilaporkan di negara itu ringan atau tanpa gejala.

"Rumah sakit kami kewalahan dengan pasien. Ada 700, 800 orang demam datang setiap hari," kata seorang dokter bermarga Li di sebuah rumah sakit di provinsi Sichuan.

"Kami kehabisan stok obat demam dan pilek, sekarang menunggu pengiriman dari pemasok kami. Beberapa perawat di klinik demam dinyatakan positif, tidak ada tindakan perlindungan khusus untuk staf rumah sakit dan saya yakin banyak dari kita akan segera terinfeksi," tambah Li.

Seorang perawat di rumah sakit lain di Chengdu berkata: "Saya dibanjiri hampir 200 pasien dengan gejala COVID tadi malam."

Media pemerintah Xinhua melaporkan pada Selasa di ibu kota Beijing, 50 pasien saat ini dalam kondisi serius atau kritis di rumah sakit karena COVID.

Pelonggaran pembatasan yang tiba-tiba telah memicu antrean panjang di fasilitas kesehatan. Seorang dokter mengatakan beberapa rumah sakit di Beijing memiliki hingga 80 persen nakes mereka yang terinfeksi, tetapi banyak dari mereka masih diharuskan bekerja karena kekurangan staf.

Semua operasi telah dibatalkan di rumah sakit kecuali pasien "meninggal besok", katanya, menolak disebutkan namanya karena sensitivitas subjek.

Sebuah postingan di platform media sosial Weibo menceritakan pengalaman baru-baru ini di bangsal darurat di Rumah Sakit Beijing.

"Mereka yang belum pernah ke unit gawat darurat Rumah Sakit Beijing tidak tahu betapa berantakannya itu," tulis seorang pengguna Weibo bernama Moshang.

Unggahan tersebut melanjutkan dengan mengatakan bahwa orang-orang yang sangat membutuhkan pembedahan harus menunggu lama untuk mendapatkan perawatan.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Curhat Nakes China Kebanjiran Pasien COVID-19 di RS: Stok Obat Ludes!"