Ilustrasi sunat. (Foto: thinkstock) |
Nasib malang menimpa bocah laki-laki di Cerenti, Kabupaten Kuantan Singing, Riau. Penis bocah yang tidak disebutkan namanya itu terpotong saat mengikuti sunat massal yang digelar oleh salah satu klinik.
Dikutip dari detikSumut, bagian kepala penis bocah tersebut terputus saat operasi khitan berlangsung. Akibatnya, korban dibawa ke rumah sakit dan kegiatan tersebut terpaksa berhenti.
"Yang kena (potong) ujungnya. Tetapi pastinya bagaimana masih kami dalami karena kan korban sudah dibawa ke RS di Pekanbaru," kata Kapolsek Cerenti Iptu Irwan Fikri, Selasa (20/12/2022).
Apakah Bisa Tersambung Kembali?
Ketua Umum Asosiasi Khitan Indonesia (ASDOKI) dr Darsono berpendapat bahwa penis yang putus bisa tersambung kembali, tergantung seberapa besar bagian yang terpotong.
"Kalau klem (kepala penis) nya yang terpotong hanya sedikit, itu tidak bisa disambung," ujar Darsono dihubungi tim detikcom, Selasa (20/12/2022).
"Tetapi kalau klemnya terpotong dari satu kepotong sepertiganya, itu baru bisa disambung," lanjutnya.
Kepala penis yang terpotong sepertiga atau setengahnya, bisa disambung oleh dokter Urologi melalui operasi penyambungan. Asalkan operasi dilakukan kurang dari enam jam sesudah insiden tersebut.
"Kalau lebih dari enam jam, itu jaringan udah nekrotik (mati) biasanya," kata Darsono.
Dituturkan Darsono, kasus kepala penis terpotong saat dikhitan bisa mencapai 2-3 anak setiap tahunnya. Kebanyakan, kepala penis yang terpotong diakibatkan oleh dokter yang kurang kompeten.
Efek Jika Kepala Penis Terpotong
Darsono menyebutkan, kepala penis terpotong tidak mematikan. Namun, kepala penis terpotong bisa mengganggu baik secara fisik dan psikis.
"Jadi yang dipastikan adalah, physically (fisik) adalah mempengaruhi untuk aliran air kencing keluar," kata Darsono.
Normalnya, penis yang disunat berbentuk lancip sehingga ketika buang air kecil akan 'lurus'. Namun, bagi yang kepala penisnya putus, aliran kencingnya bisa bercabang atau ke bawah.
Selain aliran kencing, kepala penis yang terpotong juga mempengaruhi seksualitas ketika anak beranjak dewasa. Akan tetapi, tidak mempengaruhi gairahnya secara seksual.
"Yang kedua secara kosmetik. Ketiga secara psikologis anak, itu akan down anak biasanya," kata Darsono.
Apa yang Terjadi Jika Tidak Ditangani dengan Baik?
Meski tidak mematikan, kepala penis yang terpotong harus segera ditangani. Sebab, jika tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan penyakit.
Diungkapkan Darsono, berikut adalah penyakit-penyakit yang mempengaruhi apabila kepala penis yang terpotong tidak segera ditangani:
- Saraf nekrosis
- Penis membusuk
- Infeksi pada penis
"Tetapi selama itu ditangani dengan baik oleh si dokter di rumah sakit, ya hasilnya akan baik juga," pungkas Darsono.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kemaluan Bocah di Riau Terpotong saat Sunat Massal, Bisakah Disambung Lagi?"