Hagia Sophia

20 December 2022

Imbas Lonjakan Kasus COVID-19, Krematorium di China Penuh Mayat Pasien Corona

Imbas lonjakan kasus COVID-19, krematorium di China dipenuhi jenazah pasien Corona. Foto: REUTERS/ALESSANDRO DIVIGGIANO

Selepas aturan ketat 'Zero-COVID' dicabut, China kini diterpa lonjakan kasus COVID-19. Mobil jenazah yang mengangkut jenazah berbaris memasuki krematorium khusus pasien COVID-19. Sementara itu, para pekerja di sejumlah rumah duka bekerja lebih sibuk dibanding biasanya.

Dalam beberapa hari terakhir, Beijing dihantam penyebaran varian Omicron yang menular dengan amat cepat. Rumah duka dan krematorium di seluruh kota berpenduduk 22 juta kini berjuang karena seiring tingginya kebutuhan pelayanan, banyak pekerja dan pengemudi dinyatakan positif COVID-19.

Sejak 7 Desember, terhitung sejak aturan ketat 'Zero-COVID' dicabut, China belum secara resmi melaporkan kasus kematian akibat COVID-19. Mengingat, aturan ketat tersebut dicabut karena banyak protes publik terhadap protokol penanganan COVID-19 yang dinilai terlalu keras.

Kematian Diprediksi Capai 1 Juta Kasus

Sebuah lembaga penelitian yang berbasis di AS mengatakan pada pekan ini bahwa imbas ledakan kasus COVID-19, China bisa mencatat lebih dari satu juta orang meninggal pada tahun 2023.

Dikutip dari Reuters, pada Sabtu (17/12/2022) sore, terdapat sekitar 30 mobil jenazah berhenti di jalan masuk menuju rumah duka Dongjiao, yakni krematorium yang diperuntukkan pasien COVID-19 di Beijing. Di antaranya, terdapat ambulans dengan mayat terbungkus sprei di bagasi terbuka, yang kemudian diangkut oleh pekerja berseragam hazmat untuk dipindahkan ke ruang persiapan menunggu kremasi.

Kemudian di Rumah Duka Huairou, seorang staf melaporkan jenazah disimpan selama tiga hari sebelum dapat dikremasi.

"Anda bisa membawa jenazah ke sini sendiri, baru-baru ini sibuk," beber staf itu.






















Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "China Dilanda Tsunami COVID, Krematorium Penuh Mayat Pasien Corona"