Hagia Sophia

20 December 2022

Kasus COVID-19 Omicron BF.7 Meningkat di China, Akankah Indonesia Perketat Pintu Masuk?

Foto: Grandyos Zafna/detikcom

Bersamaan COVID-19 'mengamuk' di China kini, Indonesia tengah menghitung waktu menuju momen liburan Natal dan Tahun Baru yang diyakini rentan menjadi pemicu lonjakan COVID-19 imbas tinggi mobilitas masyarakat. Lantas di tengah situasi tersebut, adakah langkah khusus RI dalam mengantisipasi cipratan lonjakan COVID-19 di China?

Juru bicara penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, hingga saat ini pelaku perjalanan dari luar negeri ke Indonesia masih diwajibkan menjalani skrining di pintu masuk. Hal itu berlangsung untuk pendatang dari seluruh negara, termasuk China.

"Sekarang peraturannya untuk pelaku perjalanan luar negeri melalui proses skrining gejala yang terkait COVID-19 di titik-titik masuk. Turis, pelaku perjalanan internasional tersebut masuk Indonesia dari mana pun pasti mengalami proses skrining itu," ujarnya dalam siaran langsung 'Kesiapan Infrastruktur dan Protokol Kesehatan Nataru', Senin (19/12/2022).

"Kalau memang menunjukkan gejala pasti akan dites di situ. Jadi tidak usah khawatir. Meskipun dari Tiongkok, pasti juga akan mengalami skrining itu kalau positif. Kalau tidak, berarti tidak ada masalah," imbuh Prof Wiku.

Menurutnya, sistem skrining tersebut juga dilakukan sudah lama hingga sekarang, bukan hanya karena RI tengah menghitung waktu menuju momen Nataru.

"(Dalam skrining pelaku perjalanan luar negeri yang tiba di RI) pemeriksaan suhu pasti dilakukan. Yang pertama adalah deteksi suhu. Selain suhu kemungkinan ada gejala lain batuk dan seterusnya. Petugas di bandara melakukan memeriksa itu," pungkas Prof Wiku.





















Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "China Diamuk Omicron BF.7, RI Mulai Perketat Pintu Masuk?"