Ilustrasi obat sirup. (Foto: Getty Images/iStockphoto/John Kevin) |
Komite Parlemen Gambia telah merekomendasikan penuntutan terhadap perusahaan farmasi India Maiden Pharmaceuticals. Diduga, obat yang diproduksi oleh perusahaan tersebut telah menyebabkan kematian 70 kematian anak di Gambia.
Oktober lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan regulator untuk menghentikan penjualan sirup. Dikutip dariBBC, tuduhan tersebut dibantah oleh Maiden Pharmaceutical.
Laboratorium pemerintah di India mengatakan tes mereka pada sirup menemukan bahwa mereka 'memenuhi spesifikasi'. Seorang pejabat India mengatakan pekan lalu bahwa WHO 'lancang' dalam menyalahkan sirup.
Namun, WHO mengatakan kepada BBC bahwa mereka hanya menjalankan mandat dan menindaklanjuti tindakan yang sudah diambil.
Rekomendasi Komite Parlemen Gambia disampaikan setelah proses investigasi yang memakan waktu berminggu-minggu. Selain menuntut perusahaan, pihak komite juga menarik peredaran semua produk farmasi Maiden Pharmaceuticals di Gambia dan juga mengambil tindakan hukum yang keras.
Diungkapkan anggota komite, Maiden Pharmaceutical bersalah dan harus bertanggungjawab untuk mengekspor obat-obatan yang terkontaminasi.
"Temuan tetap sama dengan laporan sebelumnya yang menunjukkan Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup dan Magrip N Cold Syrup terkontaminasi dengan dietilen glikol dan etilen glikol," kata komite parlemen dalam laporannya.
Dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG) adalah zat yang berbahaya bila dikonsumsi oleh manusia. Namun panel tersebut menambahkan bahwa penyebab ilmiah yang pasti dari kematian anak-anak tersebut masih dalam penyelidikan.
Komite parlemen juga mendesak Badan Pengawas Obat negara untuk memastikan semua obat yang diimpor di negara tersebut benar-benar aman. Di sisi lain, Badan Pengawas Obat juga diminta untuk mengecek latar belakang produsen termasuk mengunjungi fasilitas mereka.
Tidak hanya kasus obat-obatan, laporan tersebut juga membahas ketidakcukupan dalam sistem perawatan kesehatan negara. Mereka mendesak pemerintah untuk memperkuatnya dan menyediakan peralatan serta obat-obatan ke rumah sakit milik negara.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Gambia Tuntut Perusahaan Farmasi India Buntut Cemaran EG di Obat Sirup!"