Hagia Sophia

27 May 2023

Panas Ekstrem Serang Asia Tenggara, Tahun 2023 Jadi Tahun Terpanas?

Gelombang panas di India. (Foto: AP/Rajesh Kumar Singh)

Gelombang panas mematikan di Asia Tenggara diprediksi bakal sering terjadi dan efeknya kian parah. Perubahan iklim membuat gelombang panas yang tadinya hanya dilaporkan dua kali dalam seabad, kini bisa muncul setiap lima tahun sekali.

Misalnya, tren yang terjadi di Bangladesh, suhu terpanas mencapai 51,2 derajat Celcius tepatnya di wilayah Dhaka. Ini merupakan rekor sepanjang sejarah dalam hampir 60 tahun. Gelombang panas juga menyerang India, Malaysia, Thailand, dan Singapura dengan masing-masing melaporkan suhu melampaui 40 derajat Celcius.

Imbasnya, korban heatstroke terus dilaporkan. Misalnya India, mencatat 14 kematian pertengahan April, disusul Thailand tiga kematian, meskipun angkanya diyakini lebih banyak ketimbang laporan resmi. Malaysia juga beberapa kali melaporkan kematian anak dan bayi akibat heatstroke.

Ancaman di 2028

Sayangnya, dalam lima tahun ke depan ancaman suhu panas masih terus mengintai. Bahkan ada dua dari tiga peluang di 2028 bakal melewati ambang batas pemanasan global 1,5 derajat Celcius untuk pertama kalinya, menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WHO). Hal ini tentu mengkhawatirkan.

Laporan tersebut, yang dikenal sebagai Global Annual To Decadal Climate Update, memperingatkan jika manusia gagal mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi nol bersih, catatan panas yang amat buruk akan turun setelah dekade ini.

Rekor suhu baru di tahun 2023?

Ilmuwan sebelumnya memang memperingatkan 2023 bakal menjadi tahun terpanas di Asia, lantaran sejak april suhu ekstrem terus melanda sejumlah wilayah. Vietnam salah satu yang juga mencetak rekor terpanas di 44,2 derajat Celcius. Suhu di Fillipina juga masuk zona bahaya hingga banyak siswa sementara tidak sekolah di tengah kekhawatiran heatstroke.

Namun, secara global, tahun 2023 sejauh ini masih berada di rekor terpanas kedua, setelah 2016. Laporan suhu membara memang banyak terjadi di wilayah Asia.

"Itu jauh lebih panas daripada rata-rata di atas hamparan tanah luas yang meliputi Afrika Utara, Rusia barat daya, dan sebagian besar Asia, tempat banyak rekor suhu tinggi baru untuk bulan Maret ditetapkan," jelas WMO.

"Suhu di atas rata-rata juga terjadi di Amerika Utara bagian timur laut, Argentina, dan negara-negara tetangga, serta di sebagian besar Australia dan pesisir Antartika."























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Asia Tenggara 'Dipanggang' Cuaca Ekstrem, 2023 Jadi Rekor Tahun Terpanas?"