Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth |
Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dr A Fachri Radjab, S Si, M Si, mengatakan pihaknya mencatat konsentrasi PM2.5 harian selama periode 1 hingga 27 Agustus 2023 berada pada level sedang hingga tak sehat di Ibukota DKI Jakarta.
Berdasarkan pengamatan di BMKG Kemayoran Jakarta, konsentrasi PM2.5 di Ibukota terus mengalami peningkatan secara signifikan semenjak tanggal 7 hingga 8 Agustus.
Adapun nilai konsentrasi maksimum terekam pada tanggal 8 Agustus 2023 pukul 05.00 WIB sebesar 164,6 mikrogram/m3. Sementara nilai rata-rata konsentrasi PM2.5 pada bulan Agustus sampai 27 Agustus 2023 adalah 60,4 mikrogram/m3 (tidak sehat).
"Konsentrasi PM2,5 di BMKG kemayoran yang kuning itu termasuk kategori tidak sehat. Antara 1 sampai 27 Agustus PM 2.5 berada pada kategori sedang hingga tidak sehat, dengan 11 hari berada pada level sedang dan 16 hari dengan kategori tidak sehat," imbuhnya.
Sebagai perbandingan pada periode yang sama di tahun 2022, nilai rata-rata konsentrasi PM2.5 justru berada pada 44,3 mikrogram/m3 atau termasuk kategori sedang.
Berdasarkan catatan BMKG, dalam siklus harian, konsentrasi PM2.5 cenderung lebih tinggi lepas malam hari hingga menjelang pagi hari dikarenakan saat malam hari udara lebih rapat karena massa udara yang turun dan membawa serta polutannya.
Selepas pagi hari, tingginya aktivitas masyarakat menyebabkan konsentrasi PM2.5 tetap tinggi hingga perlahan turun menjelang sore hari. Pada sore hari, kondisi atmosfer sudah hangat, polutan lebih terangkat ke atas.
"Pada lapisan ini, weekend Sabtu-Minggu dan hari libur lebih banyak kategori sedang. artinya ketika aktivitas masyarakat berkurang, kualitas udara membaik. Untuk DKI dan Jabodetabek itu masih kuning atau tidak sehat," sambungnya lagi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "BMKG Catat Konsentrasi PM2.5 Ibukota Paling Tidak Sehat di Periode Ini"