Hagia Sophia

29 August 2023

Beberapa Fakta Tentang LRT Jabodebek, dari Biaya dan Masalah Pengereman

LRT Jabodebek. (Foto: Grandyos Zafna)

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek akhirnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin, 28 Agustus 2023. Masyarakat DKI Jakarta dan kota di sekitarnya kini punya moda transportasi umum baru yang diharapkan mampu memecah macetnya Ibu Kota.

Moda transportasi tanpa masinis ini mulai melayani penumpang sejak pukul 14.00 WIB, atau beberapa jam setelah diresmikan Jokowi. Berikut sejumlah faktanya.

1. Telan Anggaran Rp 32,6 Triliun
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Light Rail Transit atau LRT Jabodebek di Stasiun Cawang, Jakarta Timur. Moda transportasi tanpa masinis ini menelan anggaran Rp 32,6 triliun.

Jokowi mengharapkan agar masyarakat terutama yang tinggal di Cibubur dan Bekasi dapat menggunakan LRT Jabodebek bila ingin ke Jakarta.

"Menghabiskan anggaran Rp 32,6 triliun. Kita harapkan masyarakat berbondong-bondong beralih ke LRT Jabodebek baik dari Cibubur sekitarnya, Bekasi sekitarnya," ujarnya di Stasiun Cawang, Jakarta Timur, Senin (28/8/2023).

2. Alasan Jokowi Bangun LRT Jabodebek, Atasi Macet dan Polusi
Jokowi menyebut Ibu Kota DKI Jakarta selalu masuk sebagai 10 kota termacet di dunia. Setiap harinya sebanyak 996.000 kendaraan masuk ke Jakarta yang menyebabkan kemacetan dan polusi udara.

"Kita tahu DKI Jakarta selalu masuk dalam 10 kota yang termacet di dunia. Kita selalu masuk, sebagai 10 besar kota yang termacet di dunia," kata Jokowi dalam peresmian LRT Jabodebek, di Stasiun LRT Cawang, Jakarta, Senin (28/8/2023).

Menurut Jokowi, kemacetan ini salah satunya diakibatkan tingginya arus kendaraan yang masuk ke wilayah DKI Jakarta terutama dari daerah penyangga Ibu Kota.Selain kemacetan yang ditimbulkan akibat banyaknya kendaraan yang memenuhi jalanan ibu kota, juga mengakibatkan tingginya polusi di Jakarta.

Oleh sebab itu, saat ini pemerintah begitu getol membangun infrastruktur massal seperti MRT Jakarta, KRL Jabodetabek, BRT, Transjakarta, LRT Jabodebek hingga Kereta Bandara, agar dapat mengatasi kemacetan dan polusi yang kian parah di DKI Jakarta.

"Oleh sebab itu kenapa di bangun MRT, LRT, KRL, Transjakarta, BRT, dan Kereta Bandara, agar masyarakat kita semua beralih dari transportasi pribadi ke transportasi massal," ujar Jokowi.

3. Kemenhub Jawab Sistem Pengereman LRT Jabodebek yang Terasa Kasar
detikcom berkesempatan langsung menjajal LRT Jabodebek bersama rombongan Presiden Jokowi. Kereta mampu melaju dengan lancar dan baik, namun masih menyisakan catatan.

Catatan tersebut adalah entakan rem yang masih terasa kasar saat kereta berhenti di stasiun. Hal ini juga sempat diutarakan masyarakat yang sudah menjajal uji coba LRT Jabodebek sebelumnya.

Terkait ini, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal buka suara. Risal menampik sistem pengereman LRT Jabodebek kasar, dan menjelaskan bahwa itu adalah bagian dari Grade of Automation level 3 atau GoA3.

"Bukan kasar, itu adalah yang namanya GoA3. Karena dioperasikan secara operator perlu toleransi-toleransi dalam baik sistemnya, maupun infrastruktur kereta apinya. Ke depan kita coba perhalus. Ke depan akan lebih halus," jelasnya di Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas, Jakarta, Senin (28/8/2023).

Dilansir dari situs PT KAI (Persero), GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta dimana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis, namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta. Tugasnya untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan. Petugas ini disebut Train Attendant.

4.Tarif Promo Berlaku Sebulan, Jauh Dekat Rp 5.000
Kementerian Perhubungan menyatakan selama sebulan pertama operasional, LRT Jabodebek bakal menerapkan tarif promo. Tarifnya pun murah, cuma sebesar Rp 5.000 per orang untuk perjalanan jauh maupun dekat. Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal menyebut tarif ini berlaku sampai akhir September mendatang.

Sementara itu, untuk bulan Oktober 2023 hingga Februari 2024 tarifnya pun masih promo, namun harganya sedikit lebih mahal. Tepatnya, tarif maksimal hanya Rp 20.000. Misalnya untuk rute terjauh Stasiun Harjamukti-Jati Mulya dibanderol Rp 27.400 per orang, dengan tarif promo cuma bayar Rp 20.000.

Tanpa promo, tarif LRT Jabodebek sedianya ditetapkan sebesar Rp 5.000 untuk jarak kilometer (km) pertama dan Rp 700 per km berikutnya. Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menjelaskan, tarif promo ini menggunakan subsidi dari pemerintah menggunakan skema Kewajiban Pelayanan Publik/Public Service Obligation (PSO) sebesar Rp 66 miliar.

"Besaran PSO yang diberikan untuk subsidi tarif dari mulai beroperasi sampai dengan akhir tahun 2023 yaitu sebesar Rp 66 Miliar. Jumlah ini di luar pemberian subsidi untuk prasarana," ucap Adita.

5. Bakal Terintegrasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Oktober
Menteri Perhubungan ( Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, LRT Jabodebek bakal terintegrasi dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada 1 Oktober 2023. Tanggal tersebut bertepatan dengan target operasional KCJB secara komersil pada 1 Oktober 2023.

"Kita rencanakan 1 Oktober (LRT Jabodebek terkoneksi KCJB) tapi tentu tidak tergesa-gesa. Saya selalu berkonsultasi dengan bapak Presiden (Joko Widodo) bahwa apabila ada sesuatu yang harus kita tunda, tapi insyaallah 1 Oktober LRT terkoneksi kereta cepat," katanya di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Senin (28/8/2023).

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menjelaskan, Stasiun LRT Jabodebek Halim memang belum beroperasi. Namun secara konstruksi stasiun tersebut telah rampung. Menurut Adita pihaknya masih menunggu KCJB beroperasi secara resmi.

"Sebenarnya sudah untuk yang LRT ya stasiun selesai. Tapi karena beroperasinya kereta cepat kan masih beberapa waktu lagi. Jadi kita sementara Halim belum difungsikan," jelasnya.

6. Pembebasan Lahan Tembus Rp 1,3 Triliun
LRT Jabodebek resmi beroperasi setelah 8 tahun dikerjakan. Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Basuki Purwadi mengatakan dalam pembangunannya LRT Jabodebek menelan biaya pembebasan lahan sebesar Rp 1,3 triliun.

"LRT (Jabodebek) itu juga lahannya didanai oleh LMAN. Untuk proyek LRT saja yang kita lakukan pembayarannya awalnya di 5 Juni 2018, kita total melakukan pendanaan sebesar Rp 1,3 triliun," kata Basuki dalam acara Taklimat Media di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023).



























Artikel ini telah tayang di finance.detik.com dengan judul "6 Fakta LRT Jabodebek: Telan Biaya Rp 32 T hingga Pengereman Masih Kasar"