Menteri LHK Siti Nurbaya. (Foto: Dok KLHK) |
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyoroti isu polusi udara di Jabodetabek. Menurutnya penyebab utama pencemaran udara di Jabodetabek berasal dari kendaraan bermotor.
"Penyebab utama pencemaran kualitas udaranya adalah kendaraan. Karena dalam catatan kami di tahun 2022, ada 24,5 juta kendaraan bermotor dan 19,2 juta itu sepeda motor," kata Siti Nurbaya dalam keterangan pers, Senin (14/8/2023).
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pencemaran udara di Jakarta tidak disebabkan karena polutan yang dikeluarkan dari PLTU Suralaya. Hasil analisis KLHK menemukan uap hasil cerobong asap PLTU Suralaya per 27 Juli - 9 Agustus menemukan uapnya bergerak tidak ke arah jakarta, tetapi ke arah selat sunda
"Tetapi memang Dirut PLN melaporkan ada pembangkit-pembangkit individual yang tersebar, ini juga arahan Presiden untuk didalami," ujar Siti Nurbaya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kualitas udara di Jabodetabek sangat buruk. Jokowi mengungkapkan buruknya kualitas udara di Jabodetabek itu terjadi sepekan terakhir ini.
"Pagi ini kita rapat terkait kualitas udara di Jabodetabek yang selama satu pekan terakhir kualitas udara di Jabodetabek sangat sangat buruk. Dan tanggal 12 Agustus 2023 yang kemarin kualitas udara di DKI Jakarta di angka 156 dengan keterangan tidak sehat," kata Jokowi dalam ratas di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (14/8).
Jokowi mengungkapkan salah satu penyebab memburuknya kualitas udara di Jabodetabek adalah karena musim kemarau. Dia mengatakan terjadinya kemarau panjang selama tiga bulan terakhir menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Menteri LHK Sebut Penyebab Utama Pencemaran Udara DKI Berasal dari Kendaraan"