Hagia Sophia

05 November 2023

Kenali Penyebab Benjolan di Belakang Telinga yang Ada di Anak dan Dewasa

Foto: thinkstock

Benjolan di belakang telinga bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Jangan anggap sepele! Ini memang terkadang muncul karena masalah ringan. Tetapi benjolan bisa juga muncul karena suatu hal yang berbahaya.

Dalam artikel ini akan kita ulas 11 kemungkinan penyebab munculnya benjolan di belakang telinga pada anak-anak dan orang dewasa secara umum. Ketahui juga kapan harus ke dokter, serta langkah penanganannya secara tepat.

Penyebab Benjolan di Belakang Telinga pada Anak

Setidaknya ada dua kemungkinan penyebab munculnya benjolan di belakang telinga pada anak.

1. Limfadenopati
Ini adalah salah satu penyebab umum dari kemunculan benjolan di belakang telinga, baik terjadi pada anak maupun orang dewasa.

Limfadenopati juga disebut pembengkakan kelenjar getah bening. Benjolan ini adalah tanda bahwa sistem imun tubuh sedang bekerja dan akan hilang dengan sendirinya.

Dokter spesialis anak, dr Meta Hanindita, SpA dalam arsip detikHealth menjelaskan bahwa benjolan di belakang telinga atau kepala pada balita kemungkinan besar adalah kelenjar getah bening yang sedang aktif.

Ini dipicu berbagai faktor, misalnya gangguan pada bagian tubuh di sekitar telinga, baik di kepala, leher, maupun rambut.

"Kelenjar getah bening memang terdiri dari sel-sel imunitas yang melakukan perlawanan terhadap infeksi atau radang, sehingga bila terjadi infeksi maka kelenjar getah bening cenderung membesar," katanya.

2. Kanker
Dr Afrimal Syafarudin, SpB(K)Onk, juga menyebut benjolan di belakang telinga anak-anak biasanya adalah pembengkakan kelenjar getah bening. Namun ada kemungkinan kedua, yakni kanker berbahaya.

"Benjolan letaknya di mana? Apakah di dalam kulit atau di luar? Kalau di luar kulit bisa jadi kanker kulit," tutur dr Afrimal Syafarudin, SpB(K)Onk.

Kemungkinan lainnya adalah tumor jaringan lunak. Tumor ini biasanya tidak berbahaya dan biasanya tumbuh di dalam kulit. Benjolan yang harus diwaspadai adalah yang tidak kunjung hilang. Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter.

Penyebab Benjolan di Belakang Telinga Secara Umum

Benjolan di belakang telinga juga bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada orang dewasa.

Selain dua penyebab yang telah dijelaskan di atas, berikut ini 9 kemungkinan lain penyebab benjolan di belakang telinga, seperti dirangkum dari situs K Health dan Healthline.

1. Kista Sebasea
Kista sebasea berwujud benjolan seperti karung. Ini terbentuk ketika sel-sel kulit mati menyumbat kelenjar minyak sebasea yang melekat pada folikel kulit. Penyumbatan ini menyebabkan penumpukan sebum alias minyak.

Kista sebasea mirip dengan jerawat dan komedo putih. Namun, kista sebasea lebih besar, tumbuh perlahan, dan pecah dengan cara yang berbeda.

2. Kista Epidermoid
Benjolan ini muncul akibat permukaan kulit atau epidermis melipat ke dalam dirinya sendiri di sekitar lubang folikel rambut (alias pori-pori) sehingga terjadi penyumbatan. Sel-sel kulit mati kemudian menumpuk dan membentuk benjolan.

3. Jerawat
Jerawat juga bisa muncul di belakang telinga. Ini termasuk salah satu hal umum yang terjadi saat folikel rambut tersumbat akibat sel kulit mati dan minyak. Jerawat bisa berkembang menjadi benjolan lebih besar dengan tekstur keras dan padat.

4. Infeksi
Infeksi bakteri dan virus dapat menyebabkan pembengkakan pada area leher, wajah, hingga bagian belakang telinga. Beberapa penyebabnya antara lain adalah HIV/AIDS, cacar air, virus Epstein-Barr, dan campak.

5. Mastoiditis
Infeksi bisa menjadi parah jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Kondisi ini disebut mastoiditis. Infeksi ini tumbuh pada bagian tonjolan tulang di belakang telinga yang disebut mastoid. Infeksi mastoiditis dapat menyebabkan munculnya kista yang berisi nanah.

6. Abses
Abses bisa muncul ketika jaringan atau sel di suatu tubuh terinfeksi. Tubuh Anda merespons infeksi dengan mengirimkan sel darah putih ke area yang terinfeksi.

Setelah sel-sel darah putih berkumpul di lokasi yang rusak, nanah mulai berkembang. Nanah adalah produk kental seperti cairan yang berkembang dari sel darah putih yang mati, jaringan, bakteri, dan zat-zat penyerang lainnya. Abses sering kali terasa nyeri.

7. Otitis Media
Otitis media adalah infeksi telinga yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Infeksi ini dapat menyebabkan penumpukan cairan yang menyakitkan dan pembengkakan.

Gejala-gejala ini dapat menyebabkan pembengkakan yang terlihat di belakang telinga. Antibiotik dapat digunakan untuk meringankan gejala dan menyembuhkan infeksi.

8. Lipoma
Lipoma adalah benjolan lemak yang berkembang di antara lapisan kulit Anda, termasuk di belakang telinga. Lipoma hampir selalu tidak berbahaya.

Lipoma tidak selalu dapat dideteksi dari permukaan kulit, tetapi ketika lipoma tumbuh lebih besar, kemungkinan besar Anda dapat merasakannya.

9. Keloid
Keloid biasanya muncul secara abnormal di bagian tubuh mana saja akibat bekas luka. Di belakang telinga, keloid dapat tumbuh karena luka tindik, jerawat, cacar air, ataupun gigitan serangga.

10. Kanker
Meskipun jarang ditemukan, benjolan di belakang telinga bisa juga beruoa kanker. Ini termasuk kanker kelenjar ludah. Cirinya adalah keras saat disentuh, bentuknya tidak teratur atau tidak rata.

Jika mencurigai benjolan semacam ini, tanyakan kepada dokter agar dilakukan pemeriksaan dan diagnosis.

Kapan Harus ke Dokter

Dilansir dari Verywell Health, benjolan di belakang telinga biasanya tidak berbahaya.

Namun ada saatnya Anda harus datang ke dokter untuk memastikan penyebab benjolan itu. Anda harus datang ke dokter jika:
  • Benjolan muncul entah dari mana.
  • Ada gejala lain yang menyertai, seperti demam, berkeringat di malam hari, atau penurunan berat badan.
  • Terasa menyakitkan atau menyebabkan ketidaknyamanan.
  • Benjolan membengkak, merah, dan nyeri.
  • Benjolan terasa keras seperti kelereng.
  • Ukuran benjolan semakin besar atau tidak mengecil setelah beberapa minggu.

Cara Penanganan

Cara menangani benjolan di belakang telinga dapat dilakukan berbeda-beda tergantung penyebabnya. Berikut ini cara penanganannya seperti dilansir dari Miracle-Ear:
  • Abses: biasanya dokter harus mengeluarkan nanah pada abses, sementara abses yang lebih rumit mungkin memerlukan pembedahan. Prosedurnya mungkin menggunakan antibiotik.
  • Kista sebasea: biasanya tidak memerlukan perawatan, tetapi jika terasa sakit atau bengkak, Anda harus menemui dokter.
  • Jerawat: biasanya dapat dihilangkan dengan pengobatan topikal, tetapi bagi sebagian orang, jerawat dapat menjadi parah dan mungkin memerlukan pendekatan khusus dan dipantau oleh dokter spesialis kulit.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening: ini berarti dibutuhkan antibiotik atau biopsi.
  • Mastoiditis: harus segera diobati dengan antibiotik, dan pada kasus tertentu diperlukan prosedur untuk mengeringkan telinga tengah atau membuang sebagian tulang mastoid.
  • Otitis media: sering kali sembuh dengan sendirinya dalam waktu 48 jam. Jika berulang, gunakan selang telinga untuk mengalirkan cairan dari telinga tengah.
  • Kanker: dapat diobati dengan kemoterapi atau radiasi, atau pengobatan spesifik lainnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Benjolan di Belakang Telinga Anak dan Dewasa: Kenali 11 Penyebabnya"