Hagia Sophia

01 December 2023

Kasus Batuk dan Pilek di Indonesia Naik, Ada Kaitan dengan Mycoplasma Pneumonia?

Ilustrasi. Foto: iStock

Dunia kini menyoroti peningkatan kasus penyakit pernapasan pneumonia 'misterius' yang merebak di China dan marak menyerang anak-anak. Sejauh ini diketahui, penyakit ini disebabkan oleh infeksi Mycoplasma pneumoniae, yang umumnya menyebabkan infeksi ringan pada sistem pernapasan.

Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP menjelaskan, nyatanya di Indonesia kini, kasus batuk pilek memang meningkat. Namun apakah peningkatan kasus ini berkenaan dengan Mycoplasma pneumoniae atau tidak, hingga kini belum diketahui pasti di Indonesia.

"Kasus batuk pilek di kita naik, bisa karena polusi. Apakah ada mycoplasma? Itu kelemahan kita, tidak melakukan pemeriksaan karena pemeriksaan mycoplasma bukan pemeriksaan yang rutin. Jadi kalau memang kita ingin tahu, sekaligus saya mengajak Kemenkes kita lakukan," terangnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (30/11/2023).

Sekaligus dalam kesempatan tersebut, dr Erlina mengingatkan perihal pentingnya pemeriksaan terhadap pasien yang berpotensi terinfeksi bakteri serupa.

"Waspada pasien yang batuk pilek, apalagi kalau di rumah sakit ada pneumonia. Kalau di-rontgen, foto thorax terlihat radang. Itu kita swab," tutur dr Erlina.

"Perlu reagen khusus, kita minta pemerintah menyediakannya di rumah sakit-rumah sakit tertentu supaya kita lakukan swab dan kita bisa tahu juga ada banyak kasusnya, meningkat atau nggak," imbuhnya.

dr Erlina juga menjelaskan, dengan kondisi saat ini, anak yang mengalami gejala batuk pilek sebaiknya tidak pergi sekolah atau bermain dengan teman-teman sebaya. Dikhawatirkannya, hal ini bisa memicu penularan dari anak yang terjangkit penyakit pernapasan.

"Kalau anak-anak sekolah batuk pilek dan nggak enak badan, lebih baik nggak usah sekolah karena khawatir menularkan ke temannya. Apa pun itu nggak harus mycoplasma. Kalau anak pilek, apakah influenza atau virus itu kan tetap menularkan," tutur dr Erlina.

"Anak diajarkan cuci tangan, memakai masker, itu kembali kita galakkan. Anak sakit nggak boleh sekolah, nggak boleh juga bermain dengan teman-teman sebayanya, khawatir menularkan. Jadi orang tua kita ajak untuk setiap hari mengamati anaknya sebelum pergi sekolah. Diperiksa, diraba, apakah demam, apakah batuk pilek," pungkasnya.




























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dokter Paru Sebut Batuk-Pilek di RI Meningkat, Terkait Mycoplasma Pneumonia?"