Hagia Sophia

16 February 2024

Kisah Wanita Tes DNA Karena Ingin Tau Asal-usulnya, Hasilnya Mengejutkan

Seorang wanita di Connecticut menguak sebuah kebenaran mengejutkan setelah tes DNA. Berawal dari curiga dengan ayahnya karena memiliki wajah yang tidak mirip. (Foto: Getty Images/iStockphoto/ktsimage)

Seorang wanita di Connecticut, AS, menguak sebuah kebenaran yang mengejutkan setelah menjalani tes DNA. Wanita bernama Victorial Hill (39) itu awalnya merasa aneh lantaran memiliki wajah dan sifat yang tidak mirip dengan ayahnya.

Terlebih, dirinya kerap kali sakit-sakitan yang padahal kedua orang tuanya tidak memiliki penyakit tertentu dan dalam kondisi sehat. Lantaran merasa ada yang aneh, Hill akhirnya memutuskan untuk membeli tes DNA dan mengirimkan DNA-nya ke perusahaan genomik.

Berdasarkan hasil DNA, terkuak Hill ternyata tumbuh dewasa bukan dengan ayah kandungnya. Bahkan dirinya juga memiliki 22 saudara yang baru diketahui setelah melakukan tes DNA.

"Saya trauma dengan hal ini," kata Hill kepada CNN dalam sebuah wawancara eksklusif.

Hill mengungkapkan, ayah kandungnya merupakan seorang dokter fertilitas yang telah membantu ibunya hamil menggunakan donor sperma.

Menurut pengakuan saudara Hill, dokter bernama Burton Caldwell itu menggunakan spermanya sendiri untuk membuahi ibunya, diduga tanpa persetujuan.

Hal yang menyedihkannya lagi, Hill baru mengetahui bahwa salah satu saudara kandungnya merupakan pacarnya saat di SMA.

"Sekarang saya melihat foto-foto orang yang berpikir, jika dia bisa menjadi saudara saya, siapa pun bisa menjadi saudara saya," lanjutnya.

Kisah Hill menjadi salah satu kasus penipuan fertilitas atau kesuburan yang paling ekstrem hingga saat ini di Connecticut, saat dokter telah menyesatkan pasien wanita dan keluarga mereka dengan secara diam-diam menggunakan sperma mereka sendiri dan bukan sperma donor.

Hal ini juga menggambarkan bagaimana banyaknya kelompok saudara kandung yang terjadi karena kurangnya peraturan dapat menyebabkan skenario terburuk terjadi, seperti inses yang tidak disengaja.

Di sisi lain, lebih dari 30 dokter di seluruh negara bagian Amerika Serikat telah ditangkap atau dituduh diam-diam menggunakan sperma mereka sendiri untuk menghamili pasien mereka. Menurut laporan CNN, setidaknya ada 80 kasus yang sudah dilaporkan.

Pertanggungjawaban atas penipuan ini masih kurang. Hampir tidak adanya undang-undang yang mengkriminalisasi praktik penipuan kesuburan hingga saat ini di beberapa negara bagian AS. Artinya, belum ada dokter yang dituntut secara pidana atas perilaku tersebut.

Pada tahun 2019, Indiana menjadi negara bagian Amerika Serikat kedua, lebih dari 20 tahun setelah California, yang mengesahkan undang-undang yang menjadikan penipuan kesuburan sebagai kejahatan.

Bahkan dalam kasus perdata yang diselesaikan di luar pengadilan, keluarga yang terkena dampak biasanya menandatangani perjanjian kerahasiaan, sehingga secara efektif melindungi dokter dari pengawasan publik.

Sementara itu, beberapa dokter yang ketahuan diperbolehkan untuk tetap menyimpan izin medisnya.

Kasus yang Dialami Victorial Hill Bukan Satu-satunya Terjadi

Seorang pensiunan dokter fertilitas di Kentucky, AS, Marvin Yussman mengaku menggunakan spermanya sendiri untuk membuahi sejumlah pasiennya yang pada saat itu tidak menyadari bahwa dialah donornya.

Salah satu pasien mengajukan keluhan ke dewan lisensi medis negara bagian ketika putrinya, yang lahir pada tahun 1976, mengetahui bahwa Yussman kemungkinan adalah ayah kandung setelah mengirimkan DNA ke perusahaan genomik.

"Saya merasa dikhianati karena dr Yussman dengan sengaja menipu saya dan suami tentang asal usul sperma yang dia suntikkan ke tubuh saya," tulis wanita itu dalam suratnya kepada dewan pada tahun 2019.

"Meskipun saya menyadari dr Yussman tidak melanggar apapun. hukum seperti itu, saya tentu merasa tindakannya tidak masuk akal dan bejat," lanjutnya.

Tak hanya itu, ada juga kasus penipuan kesuburan yang sudah menjadi perhatian nasional, yakni kisah dr Donald Cline. Ia diketahui telah menjadi ayah dari setidaknya 90 anak di Indiana, AS.

Kasus Klein mendorong anggota parlemen untuk mengeluarkan undang-undang yang melarang penipuan kesuburan namun tidak berlaku surut, yang berarti dia tidak pernah dituntut karenanya.

Namun dia dinyatakan bersalah karena menghalangi keadilan setelah berbohong kepada penyelidik di kantor jaksa agung negara bagian AS yang sempat menyelidiki kasus tersebut. Menyusul hukuman tersebut pada tahun 2018, Cline menyerahkan lisensinya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Awal Mula Wanita Tes DNA gegara Tak Mirip Ayah, Endingnya Bikin Trauma"