Ilustrasi meninggal. (Foto: Thinkstock) |
Total 84 petugas pemilu 2024 dilaporkan meninggal dunia. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melaporkan jumlah kasus kematian di tahun ini memang menurun drastis dibandingkan pemilu 2019, tetapi pemerintah tetap mengutamakan preventif agar kasusnya tidak terus bertambah.
"Memang terjadi penurunan yang drastis dari jumlah petugas Pemilu yang wafat, tapi kami melihat 1 nyawa yang meninggal sudah terlalu banyak. Kalau bisa di Pemilu 2019 bisa nol yang wafat," beber Menkes dalam konferensi pers Senin (19/2/2024).
Ada tiga provinsi dengan catatan kematian terbanyak di pemilu tahun ini yakni Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Jawa Tengah. Berikut detailnya:
- Sumatera Utara: 2 kasus
- Riau: 2 kasus
- Sumatera Barat: 1 kasus
- Sumatera Selatan: 2 kasus
- Banten: 3 kasus
- DKI Jakarta: 6 kasus
- Jawa Barat: 22 kasus
- Jawa Tengah: 12 kasus
- Daerah Istimewa Yogyakarta: 1 kasus
- Jawa Timur: 14 kasus
- Kalimantan Barat: 2 kasus
- Kalimantan Timur:1 kasus
- Sulawesi Selatan: 2 kasus
- Sulawesi Utara: 1 kasus.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyebut faktor risiko yang paling banyak ditemukan pada petugas pemilu adalah hipertensi, diikuti jantung koroner, lalu gagal ginjal kronik dan diabetes melitus.
Data ini sejalan dengan catatan kematian petugas pemilu yang didominasi penyakit jantung. Berikut datanya per 14-18 Februari 2024:
- Penyakit Jantung 19 orang
- Kecelakaan 8 orang
- Hipertensi 7 orang
- ARDS 6 orang
- Penyakit serebrovaskular 5 orang
- Death on Arrival 5 orang
- Sudden Cardiac Death 2 orang
- Kegagalan Organ 2 orang
- Diabetes Melitus 2 orang
- Sesak Napas 1 orang
- TB Paru 1 orang
- Penyakit Ginjal Kronik 1 orang
- Asma 1 orang
- Belum diketahui 11 orang
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Penyakit Jantung Jadi Penyebab Kematian Terbanyak Petugas Pemilu 2024"