Hagia Sophia

05 April 2024

Sifat yang Jadi Kunci Panjang Umur Hingga 100 Tahun

Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)

Hidup yang sehat dan panjang umur kerap dikaitkan dengan berbagai perilaku hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan olahraga teratur. Namun, kepribadian atau sifat tertentu juga berperan dalam mendukung seseorang bisa panjang umur.

Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life, salah satu buku paling populer tentang panjang umur menyoroti kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat di 'Blue Zone' atau Zona Biru, yakni wilayah yang penduduknya memiliki rata-rata angka harapan hidup yang lebih tinggi dibanding wilayah lain.

Dalam buku tersebut, sang penulis Hector Garcia dan Francesc Miralles, mengungkapkan bahwa faktor-faktor memengaruhi panjang umur tidak hanya sebatas pada apa yang dikerjakan secara fisik saja. Kebanyakan para centerian, atau orang yang berusia 100 tahun, ternyata juga memiliki kepribadian serupa yang berkontribusi memperpanjang umur mereka.

Hal tersebut didukung oleh studi yang dilakukan Yeshiva University pada 2012. Dalam studi tersebut, peneliti menganalisa karakteristik dari 250 orang yang berusia 100 tahun, berdasarkan laporan diri dan orang lain.

Studi tersebut menemukan orang yang berusia 100 tahun ternyata memiliki dua kepribadian yang menonjol. Apa saja?

1. Sikap positif
Orang yang bersikap positif cenderung memprioritaskan kedamaian dan kebahagiaan. Selain bermanfaat bagi kesehatan mental, sikap positif tersebut juga diyakini dapat membantu seseorang hidup lebih lama.

Salah satu peneliti yang terlibat dalam studi tersebut, dr Nil Barzilai mengungkapkan kebanyakan orang berusia 100 tahun memiliki sikap positif. Adapun wujud sikap positif yang ditunjukkan, antara lain:
  • Optimis
  • Mudah bergaul
  • Terbuka
Tak hanya itu, mereka yang berusia 100 tahun juga menganggap tertawa sebagai bagian penting dalam hidupnya. Karenanya, mereka selalu meluangkan waktu untuk melontarkan lelucon dan tertawa.

2. Kesadaran emosional yang tinggi
Orang yang berusia 100 tahun juga memiliki kesadaran yang tinggi terhadap emosionalnya sendiri. Artinya, mereka tidak memendam emosi dan berusaha mengkomunikasikan perasaannya kepada orang-orang di sekitar.

Dalam bukunya, Garcia dan Miralles menuturkan mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat dapat bermanfaat bagi hubungan personal maupun sosial. Menuangkan perasaan kepada keluarga dan teman terdekat, dan membantu menyelesaikan masalah apapun untuk menjadi teman atau pasangan yang lebih baik, telah dikaitkan dengan peningkatan kebahagiaan dan panjang umur.

"Dengan kata lain, mereka yang menghadapi tantangan dengan pandangan positif dan mampu mengelola emosinya sudah berada di jalur menuju umur yang panjang," tulis Garcia dan Miralles dalam bukunya, dikutip dari CNBC Internasional.