Ilustrasi pasien. (Foto: iStock) |
Korban diduga gagal ginjal imbas meminum suplemen Jepang terus meningkat, hingga Senin (8/4/2024) sudah ada 212 orang yang dilarikan ke RS. Angka tersebut termasuk sejumlah pasien yang belakangan sudah selesai menjalani perawatan intensif.
Dikutip dari Xinhua, media lokal melaporkan total ada 1.224 warga Jepang yang juga mencari pertolongan medis hingga Minggu (7/4). Seluruhnya berkaitan dengan suplemen beni koji atau beras ragi merah yang diproduksi Kobayashi Pharmaceutical, salah satu produsen obat besar di Negeri Sakura.
"Jumlah orang yang dirawat di rumah sakit Jepang karena kerusakan kesehatan terkait suplemen makanan Kobayashi Pharmaceutical mengandung beras ragi merah, atau beni-koji, telah meningkat menjadi 212 orang," media lokal melaporkan pada Senin (8/4).
Selama wawancara di kantor pusat Kobayashi Pharmaceutical di Osaka pada hari Sabtu, diskusi diadakan mengenai jeda dua bulan yang diambil produsen obat tersebut dari mengidentifikasi kerusakan kesehatan hingga kemudian bisa mempublikasikan penyebab kematian secara resmi, sejauh ini lima orang meninggal dunia.
Dalam wawancara sebelumnya dengan Xinhua, Hidetoshi Tashiro, Kepala Ekonom di Sigma Capital Ltd. Jepang, mengatakan bahwa krisis keamanan pangan Kobayashi Pharmaceutical juga mengungkapkan masalah organisasi di dalam perusahaan.
"Produsen obat tersebut, sebagai perusahaan milik keluarga pada umumnya di Jepang, mungkin memprioritaskan kepentingan keluarga dibandingkan kepentingan pelanggan dalam pengambilan keputusan," kata Tashiro, seraya menambahkan bahwa kegagalan mereka dalam melakukan tindakan segera atau melaporkan kepada pihak berwenang mengenai laporan kerusakan kesehatan telah memperburuk krisis ini.
Laporan Kyodo mencatat bahwa meskipun Undang-Undang Sanitasi Makanan mewajibkan perusahaan untuk melakukan upaya memberitahu pihak berwenang setempat ketika masalah kesehatan teridentifikasi, ada kemungkinan perusahaan tidak menyadari situasi tersebut.
Suplemen makanan beras ragi merah buatan perusahaan bernama Beni-koji Choleste Help telah dikaitkan dengan lima kematian akibat penyakit ginjal.
Produk yang diluncurkan pada Februari 2021 ini merupakan jenis butiran yang diiklankan memiliki efek menurunkan kadar kolesterol jahat LDL, dan terjual sekitar 1 juta bungkus hingga akhir Februari tahun ini.
Komponen yang tidak diinginkan muncul dalam produknya, disebut asam puberulat, berasal dari jamur biru, telah terdeteksi dalam produk perusahaan yang diproduksi di pabrik Kobayashi Pharmaceutical, Osaka, yang ditutup pada Desember 2023, menurut kementerian kesehatan dan perusahaan tersebut.
Zat ini merupakan agen antibakteri dan antimalaria yang kuat dan dapat menjadi racun, tetapi sejauh mana konsumsinya dapat menimbulkan risiko kesehatan atau menyebabkan kerusakan ginjal masih belum jelas, menurut Kementerian Kesehatan setempat.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "212 Orang Masuk RS usai Minum Suplemen Jepang, Seribuan Warga Keluhkan Gejala"