Gerhana Matahari Total 8 April 2024. Foto: Getty Images/Noam Galai |
Astronaut Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengabadikan momen Gerhana Matahari Total dari luar angkasa. Terlihat jelas bayangan Bulan di Bumi yang menggelapkan sebagian wilayah AS pada siang hari.
Anggota kru ekspedisi 71 yang sedang bertugas di Stasiun Luar Angkasa (ISS), yakni Matthew Dominick dan Jeanette Epps memotret dan merekam bayangan proses terjadinya piringan Bulan menutupi Matahari.
Tampak bayangan Bulan di Bumi atau umbra berbentuk bulat menggelapkan wilayah AS. Sekedar informasi, jalur Gerhana Matahari Total 8 April 2024 sebagian besar wilayah Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Kedua astronaut NASA ini mengabadikan gerhana matahari tersebut lewat jendela di kubah ISS, yakni 'jendela dunia' pos terdepan orbit. Adapun, ISS ini mengorbit 260 mil di atas tenggara Kanada saat terjadinya umbra Bulan bergerak dari negara bagian New York (AS) ke Newfoundland and Labrador (Kanada).
The Exp 71 crew soared into the Moon’s shadow during the solar eclipse on Monday afternoon while working on cargo transfers, spacesuits, and science. More... https://t.co/8LXGHC95XO pic.twitter.com/kEWnOuu4zP
— International Space Station (@Space_Station) April 8, 2024
Stasiun luar angkasa mengalami totalitas sekitar 90% selama periode flyover-nya. Pemandangan gerhana matahari itu sendiri, Bulan yang mengorbit langsung antara matahari dan Bumi, hanya dapat diakses melalui sepasang jendela di segmen stasiun luar angkasa Roscosmos yang mungkin tidak dapat diakses karena keterbatasan kargo.
Gerhana Matahari Total ini memang disambut dengan meriah di Amerika Utara karena merupakan peristiwa yang sangat langka. Belum lagi selain gerhana, ada pemandangan langit yang menakjubkan lainnya.
"Selama gerhana total, saat langit jadi gelap, Anda akan melihat planet paling terang Venus muncul di salah satu sisi Matahari. Di sisi lain Matahari, Anda akan menemukan planet paling terang kedua, Jupiter. Dan jika Komet Pons-Brooks cukup terang, Anda akan melihatnya berada di antara Jupiter dan Matahari, tetapi lebih dekat ke Jupiter," sebut Earth Sky.
Gerhana Matahari terjadi saat Bulan melintas antara Bumi dan Matahari, menimbulkan bayangan di permukaan planet ini. Bagi yang berada di jalur totalitas, Bulan tampak berukuran hampir sama dengan Matahari, sehingga menghalangi seluruhnya selama beberapa menit. Maka, Komet Setan tersebut mungkin hampir tidak terlihat dengan mata telanjang, atau mungkin lebih jelas menggunakan teropong.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Ketika AS Mendadak Gelap Dilihat dari Luar Angkasa"