istimewa |
Indonesia mencatat 1.620 kasus baru COVID-19 hari ini, Senin (19/9/2022). Seiring itu, terdapat kasus sembuh sebanyak 3.390 dan 23 orang meninggal dunia akibat COVID-19. Kasus aktif COVID-19 di Indonesia kini ada sebanyak 26.065.
Tercatat, hari ini terdapat 61.343 spesimen COVID-19 diperiksa, dengan suspek pasien COVID-19 sebanyak 2.971. Total kasus COVID-19 terkonfirmasi di Indonesia kini ada sebanyak 6/410.426.
Baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut akhir pandemi COVID-19. Akan tetapi, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan, kondisi kini harus disikapi dengan penanganan COVID-19, termasuk penggencaran vaksinasi COVID-19. Tak lain, agar kondisi COVID-19 yang membaik tidak malah menjadi peluang munculnya varian Corona baru.
"Pekan lalu, angka kematian akibat COVID-19 mingguan yang terlaporkan adalah yang terendah sejak Maret 2020. Kita belum pernah ada di posisi sebaik ini dalam upaya mengakhiri pandemi COVID-19. Kita belum tiba di sana (akhir pandemi COVID-19), tapi akhir pandemi sudah di depan mata" ujarnya, dikutip detikcom dari laman Twitter resmi @DrTedros, Jumat (16/9).
"Jika kita tidak mengambil kesempatan ini sekarang, ada risiko untuk varian baru, lebih kematian, lebih banyak kerusakan, dan lebih banyak ketidakpastian. Jadi mari kita gunakan kesempatan ini," pungkas Tedros.
Menanggapi itu, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan dr Erlina Burhan, SpP(K), menegaskan, akhir pandemi COVID-19 bukan berarti penyakitnya benar-benar hilang.
"Memang WHO beberapa saat yang lalu menyampaikan pandemi sudah di ujung, kita akan segera bebas dari pandemi (atau) pandemi akan berakhir. Tapi tentu bukan berarti penyakitnya tidak ada. Salah satu upaya adalah melihat angka yang terus menurun, kita selalu mengatakan kurva penurunan ini flat. Jadi jangan ada riak-riak lagi, flat," ujar dr Erlina dalam diskusi daring, Senin (19/9).
"Diharapkan dengan demikian, angka kematian rendah dan yang penting adalah ada kondisi di mana masyarakat juga mempunyai kekebalan cukup kalau kemudian ada virus yang masuk. Itu bisa didapatkan dari vaksinasi, jadi memang kondisi penularan menurun, angka konfirmasi rendah, angka kematian rendah, dan cakupan vaksinasi yang tinggi akan membuat kita segera bisa meninggalkan pandemi ini," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Update COVID-19 RI 19 September: 1.620 Kasus Baru, Kasus Aktif Jadi 26.065"