Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden |
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkap tren COVID-19 di Indonesia dalam empat minggu terakhir tercatat kembali meningkat. Meski begitu, belum bisa dipastikan keterkaitan antara peningkatan kasus dengan masuknya subvarian Omicron XBB.
Misalnya kasus COVID-19 mingguan, tercatat peningkatan sebesar 17 persen selama empat minggu terakhir atau ada peningkatan sebanyak 2.037 kasus di periode 2 Oktober hingga 23 Oktober. Tren serupa terlihat di penambahan kasus aktif harian, dari semula 17.434 per 2 Oktober lalu, tercatat melonjak di angka 19 ribuan per 23 Oktober.
"Angka kematian masih lebih dari 100 setiap minggu," terang Wiku dalam konferensi pers Kamis (27/10/2022).
Kabar baiknya, kasus mingguan COVID-19 di Indonesia jika dibandingkan dengan banyak negara seperti Jerman hingga Singapura, masih tercatat lebih rendah. Jerman mencatat penambahan kasus mingguan mencapai 500 ribu, Singapura 52 ribu, sementara Indonesia di angka 14 ribu.
"Lebih dari dua setengah tahun kita berada di dalam situasi pandemi dengan dinamika COVID-19 terus bermutasi mulai dari varian Alpha, Delta, dengan munculnya virus varian Omicron baru," tuturnya.
Indonesia disebut Prof Wiku tidak akan pernah menjadi endemik jika pencegahan COVID-19 seperti protokol kesehatan tidak kerap dilakukan. Sementara menyoal status kegawatdaruratan COVID-19 di Indonesia, baru akan dicabut jika tren COVID-19 di Tanah Air juga negara lain sudah membaik.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "COVID-19 Mingguan RI Naik Lagi 4 Minggu Terakhir! Kematian Lebih dari 100"