Hagia Sophia

15 October 2022

Kemenkes RI Laporkan Kasus Gangguan Ginjal Misterius ke WHO

Foto: Getty Images/iStockphoto/kan2d

Kementerian Kesehatan RI melaporkan kasus gangguan ginjal akut misterius pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Total ada 152 pasien anak dengan gangguan ginjal akut misterius per 14 Oktober 2022 menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Hingga kini, belum diketahui penyebab gangguan ginjal akut misterius. Namun, beberapa dugaan yang muncul terkait kemungkinan keracunan obat, hingga infeksi MIS-C atau peradangan multisistem pada anak.

Plt Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr Yanti Herman menyebut pemerintah melakukan komunikasi dengan WHO terkait investigasi yang dilakukan.

"Koordinasi dengan WHO untuk melihat bersama-sama kasus acute kidney injury (AKI) di indonesia, kami sedang melaporkan ke WHO terkait dengan hal ini," beber dia dalam konferensi pers Jumat (14/10/2022).

Banyak pasien anak terlanjur dalam kondisi berat saat datang ke fasilitas kesehatan sehingga memerlukan perawatan intensif di ICU. Gejala paling khas yang menyerang anak adalah perburukan yang cepat pada ginjal.

"Penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi filtrasi atau penyaringan ginjal. Biasanya ditandai peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia (peningkatan konsenttasi nitrogen urea darah) dan atau penurunan sampai tidak ada sama sekali urine," katanya.

Karenanya, dr Yanti mengimbau setiap orangtua untuk waspada jika anak kurang dari 18 tahun mengalami gejala demam, diikuti saluran pernapasan akut, gejala infeksi saluran cerna, serta jumlah dan warna urine pekat atau kecokelatan.

"Jika memiliki anak di bawah 18 tahun khususnya balita dengan gejala penurunan volume atau frekuensi buang air kecil atau tidak ada buang air kecil dengan atau tanpa demam, segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat," pesannya.





















Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Sudah 152 Anak kena Gangguan Ginjal Misterius, Kemenkes Lapor WHO!"