Hagia Sophia

25 October 2022

Terkait Cemaran EG dan DEG yang Diduga Pemicu Gagal Ginjal Akut, Ini Respon GP Farmasi

Foto: Anisa Indraini/detikcom

Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) buka suara atas meninggalnya lebih dari 130 anak akibat gagal ginjal akut di Indonesia. Dugaan awal mengarah pada konsumsi obat tercemar etilen glikol dan dietilen glikol.

Pihaknya menyampaikan rasa duka dan prihatin atas kejadian tersebut, hingga memastikan seluruh industri farmasi ikut melakukan investigasi kaitan keduanya. Ketua Umum GPFI Tirto Kusnadi menyebut hasil dari proses evaluasi nantinya akan menjadi tindak lanjut para perusahaan terkait keamanan produk mereka.

"GPFI juga berkomitmen untuk berkoordinasi dan berkontribusi sesuai dengan kapasitas dan keahliannya dalam membantu menemukan penyebab utama penyakit gagal ginjal akut ini. Sejak paparan resmi oleh Kementerian Kesehatan melalui press conference pada 21 Oktober 2022 lalu yang menyebutkan beberapa produk obat syrup ditemukan di rumah pasien gagal ginjal anak," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom Selasa (25/10/2022).

"GPFI telah mengimbau seluruh perusahaan-perusahaan farmasi anggota GPFI untuk segera melakukan pengujian mandiri terhadap produk obat-obatan yang diproduksi dan melaporkan kepada BPOM," ujar Tirto.

GPFI sekali lagi menekankan setiap produsen obat di Indonesia wajib melakukan pengujian mandiri demi memastikan kelayakan konsumsi.

Menyikapi temuan lanjutan BPOM di Minggu (23/10) kemarin, GP Farmasi menyebut produk yang dikonsumsi masyarakat sebagian besar dinyatakan aman dan sudah memiliki mutu sesuai kaidah internasional.






















Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Respons GP Farmasi soal Cemaran EG dan DEG, Diduga Pemicu Gagal Ginjal Akut"