Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra |
Perayaan Natal dan Tahun Baru 2023 sebentar lagi akan segera tiba. Sehubungan hal itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) memperkirakan akan terjadi lonjakan mobilisasi masyarakat sebesar 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 44,17 juta orang.
Dengan tingkat mobilisasi masyarakat yang cukup tinggi tersebut, dikhawatirkan akan berpotensi terjadinya peningkatan kasus COVID-19. Karenanya, diperlukan kesiapsiagaan sektor kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit COVID-19, termasuk di rumah ibadah Gereja.
"Seperti yang kita tahu pandemi belum sepenuhnya berakhir, potensi penularan masih ada, bahkan penularan untuk penyakit infeksi lainnya. Karenanya menghadapi libur nataru, beberapa langkah antisipasi telah kami siapkan. Antisipasi ini harapannya mampu menekan potensi penularan penyakit," kata Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, dr Yanti Herman, SH, MH Kes.
Berikut imbauan dari Kemenkes untuk rumah ibadah Gereja, dikutip dari laman Kemenkes:
- Memodifikasi air suci yang ditempatkan dalam wadah hand sanitizer
- Bahan khotbah dan doa-doa sudah dikemas dalam bentuk e-book (digital).
- Donasi para umat di salurkan ke gereja melalui metode transfer, atau QR scan yang sudah disiapkan di setiap tempat duduk gereja.
"Menjelang nataru, hari ini kita melakukan kunjungan ke Gereja Katedral Jakarta. Tadi pihak gereja juga sudah menyampaikan kesiapan mereka jelang ibadah Natal. Secara keseluruhan, mereka sudah siap khususnya dalam penerapan protokol kesehatan," tutur dr Yanti.
Adapun imbauan tersebut merupakan target yang diharapkan dari pemantauan persiapan Nataru dari pemerintah, sehingga kegiatan masyarakat baik di tempat ibadah dan fasilitas umum lainnya dapat berjalan dengan baik.
Juga, diharapkan liburan Nataru ini tidak terjadi momen penularan COVID-19, yang pada akhirnya strategi pemerintah menuju endemis COVID-19 dapat terwujud.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Imbauan Kemenkes untuk Gereja Biar COVID Nggak Membludak Jelang Nataru"