Stok obat habis. (Foto: AFP via Getty Images/YUXUAN ZHANG) |
Warga Taiwan dilaporkan panic buying dan memborong obat demam dan pereda nyeri. Stok Panadol bahkan dilaporkan langka setelah diborong warga.
Lonjakan pembelian Panadol ini membuat pemerintah memutuskan untuk membatasi stoknya di pasaran. Ternyata pemicu warga Taiwan borong Panadol adalah untuk dikirimkan ke kerabat mereka di China.
Sejumlah apotek di China dilaporkan kehabisan obat pereda demam dan nyeri akibat lonjakan kasus COVID-19 di negara itu. Jutaan warga China saat ini tengah berjuang mendapatkan obat pereda nyeri dan demam ketika kasus COVID-19 naik.
Seorang pemilik toko farmasi di Taiwan mengaku memesan 100 boks Panadol. Saat obat itu tiba di tokonya, warga langsung menyerbu.
"Habis dalam waktu singkat," ujar dia kepada South China Morning Post.
Melihat fenomena ini, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan Hsueh Hui-yuan mengatakan akan menginstruksikan apotek untuk membatasi penjualan Panadol dan obat demam.
"Ada pembelian obat jenis (Paracetamol) khusus dengan merek Panadol di seluruh Taiwan," kata Hsueh pada Rabu (21/12).
Berdasarkan laporan, warga yang membeli lima hingga 20 boks kebanyakan penduduk Taiwan yang menikah dengan warga China.
Beberapa pembeli obat di Taiwan ingin mengirim atau membawa obat penghilang rasa sakit ke China setelah negara tersebut melonggarkan pembatasan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Geger Warga Taiwan 'Panic Buying' Panadol, Ada Apa?"