Foto: iStock |
Dokter spesialis dalam sekaligus Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia (PDPAI), Dr dr Evy Yunihastuti SpPD, KAI, menyebut gejala HIV (human immunodeficiency virus) mirip dengan gejala COVID-19, seperti sesak napas. Adapun hal tersebut ia ketahui dari beberapa kasus yang ia temukan di rumah sakit.
Sebagaimana diketahui COVID-19 dapat menyebabkan penyakit pernapasan. Gejalanya pun dapat berupa pilek dan batuk hingga parah seperti sesak napas. Sementara HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Apabila tidak diobati, virus ini dapat berkembang menjadi kondisi yang berbahaya, yaitu Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
"Ada beberapa kasus baru terdiagnosis HIV setelah didiagnosis COVID-19 atau menunjukkan gejala seperti COVID-19. Jadi gejalanya mungkin sesak napas ya," ucapnya saat media briefing, Rabu (30/11/2022)
AIDS sendiri merupakan sindrom akibat gangguan kekebalan tubuh. Apabila daya tahan tubuh yang terus menurun, pengidap HIV-AIDS umumnya akan semakin mudah terpapar infeksi oportunistik lain yang umum pada HIV. Misalnya, seperti infeksi Pneumocystis Carinii Pneumonia (PCP), infeksi jamur, hingga CMV (Cytomegalovirus).
"Sesak napas itu bisa jadi merupakan salah satu gejala infeksi oportunistik lain yang umum pada HIV," sambung Evy.
"Jadi beberapa kasus dikira COVID, ternyata tidak terbukti COVID, lalu para dokter berpikir apakah ini infeksi lain yang terkait HIV. Jadi kita banyak menemukan kasus-kasus baru HIV pada saat didiagnosis COVID-19," ucapnya lagi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Waspada, Dokter Sebut Gejala HIV Ada yang Mirip COVID-19"