(Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/Petrovich9) |
Gempa mengguncang Jakarta pukul 16.49 WIB. Dikutip dari akun Twitter BMKG, gempa tersebut berpusat di Garut, Jawa Barat.
"Gempa magnitudo 6,4," tulis BMKG dalam akun Twitternya seperti dilihat detikcom, Sabtu (3/12/2022).
Pasca gempa terjadi, sebagian orang mungkin merasa mual serta pusing. Apa penyebabnya?
Para ahli menyebut fenomena ini sebagai post-earthquake dizziness syndrome (PEDS) atau phantom earthquakes. Terkait ini, studi yang dipublikasi dalam jurnal Scientific Reports 2012 menyinggung adanya gangguan fungsi equilibrium (keseimbangan) tubuh.
Peneliti melaporkan gempa bisa memicu terjadinya gangguan keseimbangan. Ini kemudian terjadi sebagai rasa pusing dan mual.
Fenomena serupa juga terjadi pada orang yang mabuk perjalanan atau motion sickness. Ketika guncangan terjadi, gerakan yang dialami tubuh dan teramati secara visual tidak sinkron, sehingga muncul berbagai keluhan tidak nyaman.
Teori lainnya yang menjelaskan fenomena ini adalah fobia terhadap gempa susulan. Bahkan saat gempa susulan tidak benar-benar terjadi, tubuh akan mengantisipasinya dengan kepanikan.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Untuk mengatasi pusing dan mual pasca gempa, praktisi kesehatan dari Siloam Hospital Karawaci, dr Vito A Damay SpJP(K), M.Kes, menyarankan minum air hangat.
"Istirahat berbaring dan minum air hangat bisa memperbaiki keluhan pusing setelah gempa," saran dr Vito.
Tak hanya itu, dr Vito juga menganjurkan untuk memberikan obat antihistamin jika pusing yang dirasa belum berkurang. Tetapi obat tersebut tetap berdasarkan resep dokter.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Merasa Pusing dan Mual usai Gempa di Jakarta? Bisa Jadi Ini Penyebabnya"