Hong Kong bakal melonggarkan aturan penanganan COVID-19 pasca liburan Tahun Baru Imlek. Foto: REUTERS/Tyrone Siu |
Menteri Kesehatan Hong Kong mengungkapkan negaranya akan mencabut lebih banyak pembatasan terkait wabah COVID-19 setelah Tahun Baru Imlek. Menurutnya, pihak berwenang akan segera memulai fase baru untuk membuka kembali perbatasan dengan China daratan.
Bahkan jika kelak kasus COVID-19 melonjak pasca momen liburan Tahun Baru Imlek, pelonggaran pembatasan terkait COVID-19 tetap akan dilanjutkan. Sekretaris Kesehatan Lo Chung-mau menjelaskan warga Hong Kong kini telah memiliki kekebalan yang baik terhadap virus, melengkapi kerja sistem kesehatan.
"Langkah-langkah yang tersisa diharapkan akan dilonggarkan secara progresif dan teratur. Lebih cepat lebih baik. Kami sangat berharap setelah Tahun Baru Imlek ada relaksasi," ungkapnya dalam program radio yang disiarkan pada Senin (23/12/2023), dikutip dari SCMP.
"Tapi saya harus menekankan kami tidak menyerah untuk memerangi pandemi," tegas Lo Chung-mau lebih lanjut.
Namun seiring pelonggaran tersebut, masih terdapat sejumlah pembatasan yang berlaku seperti mandat penggunaan masker di sebagian besar tempat umum, dan persyaratan pengujian COVID-19 untuk anak sekolah dan siapa pun yang memasuki kawasan panti jompo.
Pemerintah sebelumnya mengatakan akan mencabut perintah isolasi untuk pasien COVID-19 mulai 30 Januari, setelah China mencabut aturan ketat 'Zero-COVID' pada awal Desember 2021.
Pemimpin kota John Lee Ka-chiu mengatakan bakal mencabut aturan pemakaian masker jika pada Maret mendatang tidak terjadi peningkatan kasus COVID-19. Sementara itu, penasihat pandemi pemerintah menyarankan pihak berwenang agar mewajibkan penggunaan masker di tempat umum dan institusi medis, khususnya setelah musim dingin.
Menteri Kesehatan Lo mengatakan pihak berwenang optimistis bakal membuka kembali lebih banyak titik kontrol di sepanjang perbatasan dengan China daratan. Dengan begitu, pihaknya belum sepenuhnya melanjutkan pelayanan bagi para pelancong.
"Dalam membuat setiap langkah, kami telah memantau data dengan cermat untuk meninjau kapasitas titik-titik perbatasan," kata Lo.
"Jika memungkinkan, kami akan mempercepat pembukaan kembali perbatasan tahap kedua sebanyak mungkin," imbuhnya.
Semua pelaku perjalanan ke Hong Hong kini diwajibkan menunjukkan bukti hasil negatif COVID-19 dari tes PCR yang dilakukan dalam waktu maksimal 48 jam sebelum keberangkatan.
Artikel ini telah tayang di sport.detik.com dengan judul "Hong Kong Bakal Longgarkan Aturan, Optimistis Banyak Warga Sudah Kebal COVID"